Orlovic kemudian membawa sengketa tanah tersebut ke pengadilan, dan kasusnya sempat heboh dan dipublikasikan hingga dipolitisasi secara luas.
Departemen Luar Negeri AS memasukkan kasus Orlovic dalam laporan tahunannya tentang kebebasan beragama internasional untuk Bosnia dan Herzegovina. Sementara media mainstream Barat menjuluki bangunan itu sebagai "gereja Serbia ilegal."
Putri Orlovic, Hurija Karic mengungkapkan kepada kepada RFE/RL jika pembongkaran gereja itu sebagai kemenangan bagi "ibunya dan seluruh keluarga dan seluruh Bosnia-Herzegovina".
Pemerintah setempat dilaporkan berencana untuk membangun kembali gereja di pintu masuk desa.
Bosnia-Herzegovina secara etnis terbagi menjadi Serbia Kristen Ortodoks, Bosnia yang mayoritas Muslim, dan Kroasia yang mayoritas Katolik. Pemerintahan dibagi antara Republika Srpska dan Federasi Muslim-Kroasia.