Pelecehan Seksual: Definisi dan Bentuk Tindakan dan Pencegahannya

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 11 Juni 2021 | 13:37 WIB
Pelecehan Seksual: Definisi dan Bentuk Tindakan dan Pencegahannya
Pelecehan Seksual: Definisi dan Bentuk Tindakan dan Pencegahannya - Ilustrasi pelecehan seksual. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

1. Lelucon seks

Dalam pergaulan kadang setiap orang melontarkan lelucon, dan tidak semua lelucon itu sehat. Ada yang termasuk golongan lelucon seks. Misalnya, upaya menggoda yang mengarah pada perilaku seksual ataupun organ intim seseorang sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada korban. 

Contoh kasus, kata-kata atau sikap yang merujuk ke tubuh yang wanita cantik, bahenol dan lain sebagainya sebagai bahan candaan. Tak hanya secara langsung, hal ini juga bisa terjadi melalui media sosial atau chat pribadi. 

2. Memegang atau menyentuh dengan tujuan seksual

Hal ini sangat jelas sekali. Tindakan menyentuh dan memegang dengan tujuan seksual dapat terjadi di mana saja. Biasanya dilakukan oleh orang yang berposisi lebih superior kepada seseorang yang dengan mudah dapat diintimidasi.

Tindakan ini biasanya mengarah pada suatu kepentingan, seperti jabatan, menyelamatkan kepentingan pribadi, dan lain sebagainya. Contoh kasus, seorang karyawan yang takut dipecat bisa mengalami pelecehan seksual semacam ini. Korban mengalami keterpaksaan karena merasa tidak memiliki pilihan lain sehingga membiarkan seseorang yang berkuasa ini menyentuhnya sampai di luar jam kerja. 

3. Menempelkan anggota tubuh secara sengaja 

Kondisi ini bisa terjadi di bus. Bus yang penuh sesak bisa menjadi tempat kejadian perkara pelaku pelecehan seksual mengambil kesempatan untuk menempelkan anggota tubuhnya ke tubuh orang lain. Dia bisa berdalih karena bus penuh sesak. 

4. Godaan verbal

Baca Juga: Jerinx SID Komentari Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman, Singgung Soal OTG

Pelecehan seksual dalam bentuk godaan verbal itu bisa terjadi terang-terangan seperti ajakan untuk melakukan hubungan seks, memuji bagian tubuh tertentu dan semua itu mengarah kepada aktivitas seksual. Secara berulang pelaku mengatakan hal-hal yang mengarah dan terkait dengan seks sampai melanggar batas etika.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI