Tindakan ini biasanya mengarah pada suatu kepentingan, seperti jabatan, menyelamatkan kepentingan pribadi, dan lain sebagainya. Contoh kasus, seorang karyawan yang takut dipecat bisa mengalami pelecehan seksual semacam ini. Korban mengalami keterpaksaan karena merasa tidak memiliki pilihan lain sehingga membiarkan seseorang yang berkuasa ini menyentuhnya sampai di luar jam kerja.
3. Menempelkan anggota tubuh secara sengaja
Kondisi ini bisa terjadi di bus. Bus yang penuh sesak bisa menjadi tempat kejadian perkara pelaku pelecehan seksual mengambil kesempatan untuk menempelkan anggota tubuhnya ke tubuh orang lain. Dia bisa berdalih karena bus penuh sesak.
4. Godaan verbal
Pelecehan seksual dalam bentuk godaan verbal itu bisa terjadi terang-terangan seperti ajakan untuk melakukan hubungan seks, memuji bagian tubuh tertentu dan semua itu mengarah kepada aktivitas seksual. Secara berulang pelaku mengatakan hal-hal yang mengarah dan terkait dengan seks sampai melanggar batas etika.
Kondisi ini bisa menimbulkan atmosfer yang tidak nyaman pada korbannya. Satu-satunya cara agar terhindar dari pelecehan seksual adalah dengan menjauhi lingkungan yang berpeluang membuat korban bertemu dengan pelaku.
Pelecehan seksual dapat dicegah dengan beberapa cara, misalnya.
- Memilih lingkaran pergaulan yang sehat
- Segera menyingkir jika merasakan tanda-tanda adanya kebiasaan hal-hal berbau seks menjadi lelucon dan dianggap biasa oleh suatu lingkungan, misalnya kantor.
- Jangan menunjukkan respon kepada seorang yang melakukan pelecehan seksual dengan cara yang sama. Lebih baik dilaporkan ke pihak berwajib segera setelah mendapatkan bukti.
- Carilah dan mintalah perlindungan dari orang lain yang dapat mengatasi pelaku pelecehan seksual.
Demikian penjelasan singkat tentang pelecehan seksual mulai dari definisi, bentuk tindakan hingga upaya pencegahannya.
Baca Juga: Jerinx SID Komentari Dugaan Pelecehan Seksual Gofar Hilman, Singgung Soal OTG
Kontributor : Mutaya Saroh