Protes Diplomatnya Dianiaya Pegawai Imigrasi, Nigeria Tarik Pulang Dubes dari Indonesia

Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:37 WIB
Protes Diplomatnya Dianiaya Pegawai Imigrasi, Nigeria Tarik Pulang Dubes dari Indonesia
Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama. [Riiples Nigeria]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mujiono mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (8/8/2021). Ia juga menjelaskan bahwa kasusnya kini sudah diambil alih.

"Sudah diambil alih oleh Dirjen Imigrasi," kata Mujiono dikutip dari Antara, Selasa (10/8/2021).

Mujiono tak merinci lebih jauh identitas pelaku dan korban penganiayaan tersebut guna melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kepala Bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Selatan Muhamad Reza menuturkan, saat ini terduga pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Ditjen Keimigrasiaan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

"Betul, Sabtu kemarin kejadiannya, hanya saja kami mengikuti arahan pimpinan. Karena sampai saat ini petugas yang diduga pelaku sedang dimintai keterangan oleh Dirjen Keiimigrasian Pusat," kata Reza.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi tuduhan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat Nigeria.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi," kata dia melalui keterangan tertulis, hari ini.

Diplomat Nigeria, kata Ibnu Chuldun, dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan menantang untuk ditahan.

Akibat pemukulan tersebut, katanya, salah seorang petugas mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri. Hal itu bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan petugas imigrasi.

Baca Juga: Oknum Imigrasi Jaksel Diduga Aniaya Diplomat Nigeria, Ini Klarifikasi Kemenkumham DKI

Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologis kejadian dari kedua belah pihak, akhirnya petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI