“Kalau ada tempat yang mau menampung dan merawat saya, saya alhamdulillah akan sangat bersyukur. Karena di Surabaya ini saya tidak punya saudara. Usia saya sudah tua, sulit bekerja, sudah tidak kuat ngamen seperti sebelumnya,” katanya.
Ismail mendengar bahwa dia akan dibawa ke Liponsos. Kabar itu didapatkan setelah dia mendapat perawatan di RS Lapangan Tembak karena terpapar Covid-19.
Di kos, dia menunggu kabar tersebut menjadi kenyataan. Dia akan sangat senang pindah ke Liponsos karena yakin akan banyak teman.
“Andai benar seperti itu saya tidak menolak. Tak perlu menunggu 40 hari istri saya. Barangkali di sana saya ada teman bicara. Barangkali di tempat baru itu bisa saya habiskan dengan memohon ampun. Umur saya ini sangat dekat dengan kematian, saya hanya ingin diberi sisa umur yang cukup untuk bertaubat,” kata Ismail.
Ketua LPMK Asemrowo Moch Widodo mengaku prihatin dengan keadaan Ismail.
Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan Kecamatan Asemrowo agar keinginan Ismail bisa segera ditindaklanjuti.
“Saya berempati. Siapa yang sanggup hidup sendirian di usia yang sudah tidak muda lagi. Apalagi belum lama ditinggal istri. Beliau selayaknya dibawa ke Liponsos, karena di sana juga sebagai tempat dengan fasilitas penunjang untuk lansia,” kata dia.