Dalam tangkapan layar itu, terlihat Hengky dan kekasihnya menunjukkan cincin pertunangan. Maka itu, Frengky meyakini dapat mengenali jenazah kakaknya dengan melihat cincin tersebut.
"Tunangannya sempat video call semalam jam 8, masih kasih ngeliat cincin di sebelah kanan ini. Saya yakin ini cincinnya masih ada. Malamnya nih jam 8, kan kejadian jam 2 nih kebakaran, nah itu," ujar Frengky.
![Petugas membawa Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang di RSUD Kabupaten Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (8/9). [Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/08/42366-jenazah-korban-kebakaran-lapas-tangerang.jpg)
Frengky menyebut tunangan kakaknya sangat sedih sekali. Bahkan, Frengky mengaku selalu ditelepon calon kakak ipar yang untuk menanyakan soal jenazah Hengky.
Ia pun hanya meminta tunangan kakaknya itu untuk sabar dan tabah menghadapi peristiwa tragis ini.
"Dia telepon saya terus, tapi saya bilang sudah terjadi, musibah ya mau gimana gitu, udah enggak bisa apa-apa".
Puluhan Jenazah Sulit Diidenfitifikasi
Proses identifikasi terhadap 41 jenazah narapidana yang menjadi korban kebakaran di Lapas Tangerang masih terus dilakukan.
Dari puluhan korban tewas, baru satu jenazah napi berinisial AD yang berhasil didentifikasi.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani, sebelumnya menyebutkan, jika pihaknya masih kesulitan untuk mengidentifikasi korban karena rata-rata sudah tidak lagi bisa dikenali.
Baca Juga: Satu Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Ditolak Mantan Istri, Kasusnya Bunuh Bayi
Menurutnya, 40 korban lainnya belum diketahui karena mengalami luka yang parah sampai 65 hingga 90 persen.
"Sisanya sangat sulit dikenali karena kondisinya parah," katanya seperti dikutip Antara, kemarin.
Hilwani mengatakan, jika korban AD yang berhasil identifikasi mengalami luka bakar hingga 65 persen.
Agar korban segera dapat teridentifikasi, kata dia, mereka menyerahkan pemeriksaan lebih lanjut tersebut ke polisi sehingga jenazah-jenazah itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sekarang semua jenazah sudah di bawa ke RS Polri Jakarta," ujarnya.
Sedangkan dari sebanyak 41 orang tewas, delapan orang luka berat, dan 73 orang luka ringan, Saat ini delapan narapidana dirawat secara insentif di RSUD Kabupaten Tangerang, sementara 73 orang luka ringan dirawat di Poliklinik LP Tangerang.