Jaga jarak yang diterapkan oleh sesama ojek pangkalan juga terlihat sangat mini. Tak banyak tukang ojek yang menggunakan masker, sebagian ditaruh di dagu ataupun kuping saja. Nurjani juga mengatakan jaga jarak hanya ia lakukan jika ada orang yang tidak dia kenal.
“Jaga jarak kalau enggak dikenal aja, hehe, kalau teman sesama ojek pangkalan sih biasanya kami ya kumpul aja gini,” tambah Nurjani.
Sama dengan jawaban sopir angkot, Mulyadi, salah satu alasan Nurjani bertahan adalah keluarga yang harus ia penuhi kebutuhannya. (Aulia Ivanka Rahmana)