Perekonomian Ambruk, Taliban Bujuk Teknokrat Tidak Tinggalkan Afghanistan

Rabu, 20 Oktober 2021 | 11:22 WIB
Perekonomian Ambruk, Taliban Bujuk Teknokrat Tidak Tinggalkan Afghanistan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Mereka tidak mengerti masalahnya," kata seorang pejabat kementerian.

"Kami dulu memiliki ekonomi senilai 9 miliar dolar yang beputar, sekarang kami memiliki kurang dari 1 miliar dolar."

Namun, dia cepat memaklumi situasinya.

"Mengapa saya mengharapkan mereka untuk memahami kebijakan moneter internasional? Mereka adalah pejuang gerilya dengan seluruh jiwanya."

Pejabat pemerintah, guru sekolah, dan pegawai negeri hingga kini belum menerima gaji, sejak Taliban mengambil alih dua sampai tiga bulan lalu.

Kebanyakan mereka sekarang menjual barang-barang rumah tangga atau menumpuk utang pada tetangga dan kerabatnya demi memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Banyak yang berharap untuk bisa meninggalkan Afganistan. Seorang pejabat bank sentral mengatakan, dia sedang menunggu surat suaka untuk pergi ke negara Barat.

"Jika surat itu datang, saya pasti akan pergi. Saya tidak akan pernah bekerja untuk Taliban lagi," ujarnya. hp/ha (AP)

Baca Juga: Bagi Qatar, Pengakuan Pemerintah Taliban Bukan Prioritas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI