Prokes Menuju Endemi: Tetap Pakai Masker Walau Sudah Divaksin

Kamis, 21 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Prokes Menuju Endemi: Tetap Pakai Masker Walau Sudah Divaksin
Ilustrasi pekerja mengenakan masker. (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski secara umum penyebaran dan penanganan terkendali, pemerintah masih terus berupaya menurunkan kasus Covid-19 di seluruh pelosok. Ancaman virus yang dirasa masih akan terjadi beberapa waktu ke depan, menjadikan berbagai strategi dilakukan dengan matang.

Memasuki masa transisi Covid-19 dari pandemi menjadi endemi, pemerintah pun menguatkan upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari hulu ke hilir. Percepatan vaksinasi, tetap menjaga disiplin protokol kesehatan (Prokes), penguatan testing, tracing, treatment (3T), serta pemanfaatan teknologi informasi oleh masyarakat secara luas, terus digencarkan.

Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (19/10/2021), Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Suprapto menjelaskan terdapat tiga tahapan pandemi Covid-19 menuju endemi.

Pada tahap persiapan, upaya preventif dikatakannya harus dikuatkan. Misalnya  perilaku  Prokes yang sudah melekat atau tertanam (embed), vaksinasi lebih dari 70%, serta penggencaran 3T oleh petugas-petugas yang kompeten.

Kemudian tahap transisi, di mana jumlah kasus terkendali dan angka kematian dapat ditekan.

“Pada tahap ini, kehidupan kita masuk grey area (area abu-abu, tidak pasti), semua demi menjaga Prokes dan hidup berdampingan dengan Covid-19,” ujar Agus.

Ketiga adalah tahap endemi. “Tahap endemi adalah setelah semua terkontrol dan harapannya, semua jadi lebih baik.” Endemi, menurutnya, tidak hanya untuk Indonesia, namun juga dunia internasional. Ia mengatakan, dengan persiapan dan transisi yang baik, maka dapat bersama-sama dan serentak menuju ke tahap tersebut.

Agus optimis, bila angka kasus semakin turun, tidak terjadi gelombang ketiga pada akhir  tahun, serta situasi tetap terkendali seperti saat ini, maka tahun depan ekonomi  dapat pulih dan tumbuh  di atas 5%.

“Saat ini, kita harus terus bangun suasana optimis,” tegasnya.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bekasi Target Herd Immunity Capai 90 Persen Oktober Ini

Memasuki November Desember, menurutnya, terdapat kemungkinan menurunnya imunitas warga yang mendapatkan vaksinasi pada awal tahun. Karena itu, kegiatan masyarakat selama Nataru (Natal dan Tahun Baru) harus disertai disiplin Prokes dan kehati-hatian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI