Suara.com - Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang sedang mewaspadai penyebaran virus corona Omicron.
Itu sebabnya, rencana penyelenggaraan kegiatan yang memicu kerumunan massa diminta anggota Dewan Perwakilan Daerah sebaiknya diurungkan hingga pandemi mereda.
Salah satu rencana kegiatan yang akan diselenggarakan yaitu aksi reuni 212 pada Kamis, 2 Desember.
Aksi 212 merupakan aksi yang dilaksanakan tiap tahun yang dimulai pada tahun 2017 untuk menuntut dilakukannya tindakan hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama yang ketika itu menjabat gubernur Jakarta dalam kasus penghinaan terhadap Alquran.
Tetapi panitia acara menyatakan sedang mengupayakan agar kegiatan tetap dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Sultan Bachtiar Najamudin meminta panitia acara mengurungkan niat. Dia khawatir, jika acara tetap diselenggarakan, sementara banyak negara sedang waspada penyebaran Omicron, maka angka kasus di Indonesia melonjak lagi.
"Kami sangat menghargai dan mendukung setiap gerakan aksi damai umat Islam yang mengarah pada ukhuwah dan dakwah."
"Namun karena situasi bangsa saat ini sedang dalam proses pemulihan yang sulit, maka kami harap para tokoh Umat untuk bersedia mengendalikan mobilitas masyarakat yang saat ini mulai bergerak menuju ke Jakarta dan sekitarnya."
Sultan mewanti-wanti walaupun pemerintah dan aparat keamanan tidak melarang penyelenggaraan aksi massa, jangan sampai menjadi lupa diri dan tidak peka pada kondisi nasional yang sangat membutuhkan perilaku tertib protokol kesehatan dari masyarakat.
Baca Juga: Reuni 212 Pindahkan Lokasi Acara ke Tempat Ini, Wagub DKI Beri Pujian: Sangat Bijak
Demi keamanan, Sultan berharap rencana aksi 212 dibatalkan.
"Umat Islam Indonesia harus menjadi pioneer dan teladan bagi umat lainnya dalam segala upaya preventif dan pemulihan sosial ekonomi bangsa dari ancaman pandemi Covid-19 yang masih terus bermutasi. Mari kita hargai dan hormati kerja keras ulil amri," tuturnya.
Sultan juga mengingatkan umat Islam tidak mudah terprovokasi dan tetap harus memiliki kesadaran ber-Islam secara wajar.
"Jangan hanya menuruti keinginan sebagian orang yang senang memanfaatkan kekuatan politik umat."
Lokasi akan pindah ke Bogor
Panitia reuni 212 memindahkan rencana menyelenggarakan acara yang semula akan dilaksanakan di Lapangan Monumen Nasional dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, ke kawasan Masjid Az Zikra, Bogor, Jawa Barat.