Tengah Malam, Universitas Hong Kong Singkirkan Patung Tiananmen

Kamis, 23 Desember 2021 | 17:49 WIB
Tengah Malam, Universitas Hong Kong Singkirkan Patung Tiananmen
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Cina, peringatan atau simbol dari acara tersebut dilarang keras.

Banyak yang lahir setelah peristiwa tersebut hanya memiliki sedikit ingatan atau bahkan tidak sama tahu tentang peristiwa tersebut, karena dihapus dari sejarah.

Tindakan penyingkiran patung Tiananmen pada Rabu (22/12) adalah upaya terbaru untuk membungkam orang-orang di Hong Kong yang bersikeras untuk memperingati acara tersebut.

Penyalaan lilin besar-besaran telah dilakukan di Hong Kong selama beberapa dekade, meskipun situasinya berubah secara dramatis sejak Beijing merebut kembali bekas jajahan Inggris itu pada 1997.

Selama dua tahun terakhir, pihak berwenang Cina telah melarang acara tersebut dengan alasan kesehatan dan pandemi virus corona.

Apakah ada hubungannya dengan hukum keamanan nasional Hong Kong?

Hong Kong telah lama menjadi tempat perdebatan sengit dan protes besar-besaran publik yang mengadvokasi hak otonomi dari Cina.

Perdebatan menjadi semakin tajam dengan pengesahan dan implementasi undang-undang keamanan nasional Hong Kong pada 30 Juni 2020 yang diberlakukan Beijing.

Pihak berwenang menggunakan undang-undang tersebut — di mana mereka yang tidak bertindak sesuai dengannya dapat diekstradisi ke Cina untuk diadili — untuk menekan kebebasan berbicara dan menekan gerakan pro-demokrasi dan hak-hak sipil.

Baca Juga: Perancang Tugu Tiananmen Hong Kong Sewa Pengacara untuk Selamatkan Karyanya

Berbicara tentang pemindahan patung Rabu (22/12) malam, seorang mahasiswa berusia 19 tahun di tempat kejadian mengatakan: "Universitas pengecut karena melakukan tindakan ini tengah malam. Saya merasa sangat kecewa, karena itu adalah simbol sejarah. Universitas mengklaim menganjurkan kebebasan akademik, tetapi tidak dapat menyimpan monumen bersejarah."

Humas universitas tidak membuat pernyataan publik tentang situasi tersebut dan belum menjawab permintaan dari kantor berita AP dan Reuters. bh/ha (AP, Reuters)

REKOMENDASI

TERKINI