Detik-detik Pemungutan Suara Caketum NU Berakhir, Gus Yahya Cium Tangan Said Aqil

Jum'at, 24 Desember 2021 | 10:59 WIB
Detik-detik Pemungutan Suara Caketum NU Berakhir, Gus Yahya Cium Tangan Said Aqil
Momen Yahya Cholil Staquf sebagai kandidat caketum mencium tangan Said Aqil Siradj di Muktamar NU. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Momen menarik terjadi kala proses pemungutan suara pemilihan calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di sidang pleno ke V Muktamar NU ke-34 yang digelar di Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf sebagai kandidat caketum tampak lakukan cium tangan Said Aqil Siradj di tengah proses tersebut.

Berdasarkan pantauan Suara.com pada pukul 10.14 WIB, awalnya kedua kandidat tampak asyik dengan muka lelah hadir menyaksikan langsung proses penghitungan suara.

Namun Saifulah Yusuf atau Gus Ipul tampak menghampiri Gus Yahya yang duduk berdampingan dengan Said. Kemudian Gus Yahya berdiri dari tempat duduknya menyalami satu persatu para kiai yang duduk di sampingnya.

Gus Yahya nampak semringah mana kala proses penghitungan suara terlihat sedang menguntungkan dirinya atau unggul di atas Said. Said yang melihat Gus Yahya berdiri kemudian menyambut.

Sontak keduanya melakukan foto bersama terlebih dahulu kemudian tiba-tiba Gus Yahya mengambil tangan Said untuk disalami atau sungkem.

Said pun tampak melempar senyuman dan ikhlas jika Gus Yahya unggul atas pemilihan ketum PBNU tersebut.

Usai melakukan proses itu keduanya kemudian duduk kembali di tempatnya masing-masing. Para pendukung Gus Yahya tampak pekikan salawat.

Gus Yahya Unggul

Untuk diketahui,  Kiai Haji Yahya Cholil Staquf secara resmi terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung, Jumat (24/12/2021). Gus Yahya terpilih setelah melewati sistem voting atau pemungutan suara.

Baca Juga: Kalah dari Gus Yahya di Pemilihan Ketua Umum PBNU, Ini Kata Said Aqil Siradj

Pemungutan suara dilakukan terhadap apara muktamirin atau peserta muktamar yang terdiri dari Pengurus Wilayah (PWNU) dan Pengurus Cabang (PCNU).

Gus Yahya menang setelah unggul dengan perolehan suara sebanyak 337.

"548 suara yang masuk untuk al mukarram KH Said Aqil Siradj 210, untuk Kiai Haji Yahya Cholil Staquf 337 dan 1 suara batal," kata salah satu panitia sidang pleno.

Sementara itu, Kiai Said hanya memperoleh suara 210. Hal itu memaksa Kiai Said harus mengakui keunggulan Gus Yahya usai jabat ketum PBNU selama dua periode.

Adapun kedua kandidat sebelumnya terpilih mejadi bakal calon ketum usai melewati penyaringan usulan para muktamirin. Kedua kandidat itu dimjnta untuk melakukan musyawarah mufakat.

Namun tak temui kata mufakat. Akhirnya keduanya direkomendasikan ke Rais Aam PBNU terpilih untuk ditimbang. Rais Aam menyerahkan kedua kandidat itu melanjutkan dengan sistem voting.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI