7 Fakta Perwira TNI Tabrak Sejoli di Nagreg: Pelaku Tak Ngaku, Jenderal Dudung Minta Maaf

Senin, 27 Desember 2021 | 18:51 WIB
7 Fakta Perwira TNI Tabrak Sejoli di Nagreg: Pelaku Tak Ngaku, Jenderal Dudung Minta Maaf
Korban tengah digotong pelaku tabrak lari Nagreg. Ilustrasi fakta perwira TNI tabrak sejoli di Nagreg Foto: Ist.

Suara.com - Berikut ini adalah 7 fakta perwira TNI Angkatan Darat yang terlibat dalam tabrakan maut yang menewaskan sejoli di Nagreg, Kabupaten Bandung.

Kasus perwira yang menabrak dan membuang jenazah sejoli di Nagreg telah menggemparkan masyarakat. Perwira TNI AD yang diduga terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) yakni Kolonel Infanteri P., Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.

Setelah menabrak dua sejoli itu, oknum perwira TNI itu kemudian membuang jenazah korban ke sungai hingga ditemukan oleh warga. Lebih lengkapnya simak 7 faktanya berikut ini.

1. Pelaku Perwira TNI

Dalam penyelidikan, Jumat (24/12/2021), Mabes TNI mengungkapkan ada 3 orang perwira TNI AD yang terlibat dalam kasus tabrakan dan pembuangan jenazah antara lain bernama Kolonel Infanteri P, Kopral Dua DA, dan Kopral Dua A.

Diketahui bahwa Kolonel Infanteri P merupakan perwira TNI AD bertugas di Korem Gorontalo Kodam Merdeka, Kopral Dua DA bertugas di Kodim Gunung Kidul Kodam Diponegoro dan Kopral Dua A yang bertugas di Kodim Demak Kodam Diponegoro. Hingga kini, penyelidikan diserahkan ke Pomdam III Siliwangi

2. Kronologi Dibuang ke Sungai

Kronologi tabrakan terjadi ketika Handi (16) dan Salsabila (14) yang berboncengan sedang melaju keluar jalan raya pada Rabu (8/12/2021). Mobil Isuzu Panther hitam B 300 Q kemudian menabrak dua sejoli tersebut.

Akibatnya korban mengalami luka dan dibawa oleh kendaraan tersebut untuk dilarikan ke rumah sakit. Salah satu pelaku Kopral Dua A mengaku bahwa ia memberikan saran ke Kolonel Infanteri P untuk membawa korban ke rumah sakit namun ia menolak.

Baca Juga: 4 Fakta Terbaru Dokumen Susi Pudjiastuti Jadi Bungkus Gorengan yang Viral di Medsos

Sebaliknya, Kolonel Infanteri P mengambil alih kemudi mobil dan memerintahkan untuk membuang korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan.

3. Korban Masih Hidup Saat Dibuang

Menurut penyelidikan, salah satu korban yakni Handi Saputra (14) masih dalam keadaan hidup saat dibuang oleh oknum perwira TNI di Sungai Serayu, Jawa Tengah. Hal ini diketahui setelah Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Tengah melakukan pemeriksaan kepada jenazah dan ditemukan air pada saluran pernapasan dan paru-paru.

Handi meninggal dikarenakan tenggelam dan bukan karena bekas luka pada kepala sedangkan Salsabilla diduga sudah dalam keadaan meninggal saat dibuang ke sungai.

4. Pelaku Sempat Tak Mengaku

Pelaku sempat tidak mengakui perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa dua sejoli tersebut. Kolonel Infanteri P juga disebut telah memerintahkan kepada dua pelaku lainna untuk diam dan tidak menceritakan kejadian tersebut. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa para pelaku sengaja untuk membuang korban ke sungai dan menutupinya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI