Hingga sebelum perayaan Natal, jumlah kasus harian di kota Xian meningkat selama enam hari berturut-turut sejak 17 Desember, menurut laporan kantor berita Reuters
Pengumuman 'lockdown' juga memicu kepanikan warga yang memborong barang-barang.
Mereka yang panik mulai mendatangi toko-toko, meski Pemerintah China menjamin pasokan kebutuhan sehari-hari akan terus ditambah.
Sementara bagi warga lainnya, lockdown berarti mereka tak bisa berkumpul bersama keluarga.
"Saya merasa hancur karena tidak akan bisa pulang kampung untuk merayakan Tahun Baru," tulis pengguna Weibo, Yi Yan Xian Che.
Negara Bolivia juga mencatat rekor tertinggi angka kasus harian yang mencapai lebih dari 4.900 orang.
Di Argentina kasus COVID-19 naik dua kali lipat menjadi 20.632 dan menjadi angka harian tertinggi dalam enam bulan terakhir.
'Tsunami kasus' akibat Delta dan Omicron
Penyebaran varian Delta dan Omicron secara berbarengan akan menciptakan "tsunami kasus", kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia
"Delta dan Omicron sekarang menjadi ancaman kembar yang meningkatkan kasus hingga mencapai angka rekor baru, menyebabkan lonjakan angka rawat inap dan kematian," katanya.
Baca Juga: Ancaman Varian Omicron di Akhir Tahun, Ini Respons Negara-negara Dunia
"Saya sangat khawatir, Omicron, yang sangat menular dan menyebar seperti Delta, mengantarkan kita ke tsunami kasus COVID-19."