Kemarahan tetangga itu akhirnya membuat sang ibu menjadi kesal. Ia menyebut anaknya lewat di depan rumah tetangga karena memang itu satu-satunya jalan untuk bermain sepeda.
"Bukan sengaja lewat bu, kan emang jalan satu-satunya emang lewat depan rumah ibu," bela ibu ini.
Sang ibu juga mengungkap jika putrinya sendiri yang meminta sepeda lipat. Ia menegaskan selama dirinya mampu membeli, maka keinginan sang anak akan dipenuhi.
"Ya gimana bu, anak saya mintanya sepeda lipat. Selagi saya mampu, ya kenapa enggak," lanjutnya.
Tak sampai di situ, ibu ini juga menegur sang tetangga yang justru menyalahkannya. Ia menyarankan sang tetangga seharusnya memberikan pengertian ke anaknya dengan baik, bukan menyalahkan orang lain seenaknya.
"Anaknya dikasih pengertian dong bu, kalau tidak semua yang dia inginkan itu bisa langsung terwujud. Bukan malah nyalahin saya gini," tandasnya.

Lagi-lagi sang tetangga memberikan balasan yang mengesalkan. Ia justru menyebut ibu itu sebagai orang yang paling mampu. Tetangga ini juga mengatakan hanya mengingatkan, bukan menyalahkan.
"Iya iya percaya, situ mah yang paling mampu. Bukan nyalahin, saya mah cuma ngingetin. Beli apa-apa itu mikir, di luar sana masih banyak orang yang kurang mampu," tulis sang tetangga.
Sontak, kejadian tetangga yang mengamuk karena anaknya ingin sepeda lipat langsung mendapatkan atensi warganet. Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat.
Banyak yang mengaitkan kejadian itu dengan kasus mainan Gundam. Selain itu, warganet juga memberikan sindiran menohok kepada aksi tetangga yang marah-marah.
"Nanti kek kasus gundam lagi, hahaha," sahut warganet.
"Kayaknya settingan," celutuk warganet.
"'Jangan jadi orang kaya dan mampu dong bu! Kasian yang miskin dan tidak mampu'. Intinya gitu ya," sindir warganet.
"'Tolong ya kalu kalian punya istri, gak usah terlalu gemoy lah dan jangan lewat depan pos ronda, hargai bapack-bapack tetangga'," sentil yang lain.
"Belum tahu ada sepeda namanya Santa Cruz," komentar warganet.