Curhat Sebuah Keluarga di Malaysia Terpaksa Pindah Rumah, Tetangga Keluhkan Sosok Sang Anak

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 15:25 WIB
Curhat Sebuah Keluarga di Malaysia Terpaksa Pindah Rumah, Tetangga Keluhkan Sosok Sang Anak
Foto oleh cottonbro dari (Pexels/ mamafilo)

Suara.com - Autisme atau disebut gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD).

Autisme merupakan kelainan perkembangan saraf yang dapat menyebabkan gangguan perilaku dan interaksi sosial. 

Autisme sendiri tidak dapat disembuhkan. Merawat anak-anak maupun orang dewasa yang memiliki gangguan autisme tidaklah mudah. 

Membutuhkan kesabaran serta dukungan dari lingkungan sekitarnya. Namun terkadang lingkungan seperti tetangga justru tidak memberikan dukungan yang baik.

Sebuah keluarga di Malaysia yang tinggal di Temasya Suria, Shah Alam berbagi curhatan di media sosial Instagramnya @adamsautismfamily, Jumat (11/02/2022). 

Keluarga ini mencurahkan isi hatinya tentang perjanjian sewa rumah yang mereka tinggali sekarang. 

Pemilik rumah tidak akan memperpanjang sewa kepada keluarga itu. Hal tersebut terjadi setelah tetangga mereka mengeluh kepada pemilik rumah. 

Tetangga mereka mengeluhkan putra dari keluarga ini yang menderita autis. Pemilik rumah pun merasa terganggu dengan keluhan dari tetangga kedua sisi mereka.

Keluarga tersebut mengatakan jika keinginan tetangga mereka menjadi kenyataan.

Baca Juga: Puan Curhat Tak Disambut Gubernur, Ganjar: Siap, Nanti Saya Sambut Paling Depan

"Keinginan anda telah menjadi kenyataan. Anda berhasil membuat pemilik rumah tidak memperpanjang masa sewa," tulisnya. 

Padahal keluarga ini berencana untuk pindah dari sana dalam beberapa tahun ke depan setelah rumah mereka siap.

Usai kejadian yang tak terduga itu, mereka akan pindah pada akhir bulan nanti. 

Isi Curahan Hati Keluarga Ini

Unggahan Instagram @adamsautismfamily
Unggahan Instagram @adamsautismfamily

Keluarga itu mengklarifikasi bahwa Adam (anak mereka yang autis) tidak berisik setiap hari bahkan tidak sepanjang hari. 

Tetapi keluarga tersebut menerima semuanya sebagai takdir mereka. Keluarga ini juga meminta maaf dan berharap tetangga kanan kirinya baik-baik saja.

Unggahan yang mereka buat itu untuk memberi tahu keluarga lain dengan kondisi serupa. Mereka ingin menyampaikan bahwa tidak semua orang dapat menerima orang autis seperti putranya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI