Setahun Sejak Program Vaksinasi di Indonesia Dimulai, Bagaimana Hasilnya?

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 20 Februari 2022 | 13:34 WIB
Setahun Sejak Program Vaksinasi di Indonesia Dimulai, Bagaimana Hasilnya?
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Balita. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, tingkat vaksinasi Indonesia juga tidak bisa dibilang tinggi jika dilihat dari angka vaksinasi lengkap.

Meski sedikit meleset dari target yang pernah disampaikan Menteri Kesehatan tahun lalu, JuruBicara VaksinasiCOVID-19 Kementerian Kesehatan, dr.Siti NadiaTarmizi mengatakan program vaksinasi di Indonesia "sudah on the track."

"Tapi memang ada daerah-daerah yang sulit yang masih menjadi tantangan, kendala geografis, hoaks, dan disinformasi, juga masih ditemukan penolakan [dari masyarakat] karena alasan agama yang juga menjadi salah satu tantangan," tutur dr Siti Nadia Tarmizi kepada jurnalis ABC Indonesia Hellena Souisa.

Dokter Siti Nadia mengatakan untuk menggenjot angka vaksinasi, Kemenkes mendorong pemerintah daerah untuk mencari inovasi-inovasi.

"

"Kita tahu ada beberapa hal yang sudah dilakukan, misalnya vaksinasi secara keliling, vaksinasi dengan cara mendatangi door-to-door, ini cara-cara yang kita lakukan juga. Stok vaksin sendiri, aman. Banyak sekali."

"

Ia menambahkan, fokus pemerintah saat ini adalah mengejar vaksinasi pada lansia yang masih rendahdan vaksinasi dosis kedua.

"Selisih antara dosis pertama dan dosis kedua cukup besar ya, ada 55 juta. Jadi banyak juga masyarakat yang sudah waktunya mendapat dosis kedua, bahkan mungkin ada yang lebih dari enam bulan, yang belum mendapatkannya."

Baca Juga: Dinkes Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Sumut

"

"Kita menargetkan pada akhir Maret 208 juta orang sudah mendapatkan dosis vaksinasi secara lengkap," kata dr Siti Nadia Tarmizi.

"

Untuk mencapai target ini, koordinator data Kawal COVID-19 Ronald Bessie menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan lembaga keagamaan untuk edukasi vaksin.

"Juga membuat strategi yang menjadikan vaksinasi syarat administrasi pemerintahan seperti mengurus SIM, bansos, masuk sekolah, masuk ke fasilitas-fasilitas umum, dan itu banar-benar dicekbarcode-nya," kata Ronald.

'Omicron bukan varian yang terakhir'

Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University di Australia, dr Dicky Budiman mengatakan Indonesia harus waspada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI