Suara.com - Uni Eropa berjanji akan menerima semua pengungsi dari Ukraina. Berbeda dengan prosedur normal, warga Ukraina yang mengungsi ke Uni Eropa akan mendapat izin tinggal dan izin kerja sampai 3 tahun.
Menurut laporan terbaru, hingga hari Selasa (1/3) sudah lebih dari 500 ribu pengungsi Ukraina yang masuk ke Uni Eropa.
Polandia saja mencatat sudah menerima sekitar 350 ribu orang, kebanyakan anak-anak, wanita dan pria lanjut usia.
"Saya tidak tahu berapa banyak yang akan datang," kata Komisioner Urusan Dalam Negeri Uni Eropa Ylva Johansson, ketika ditanya tentang arus pengungsi dari Ukraina yang dia harapkan.
"Saya pikir kita harus bersiap untuk jutaan." Dia menekankan, semua pengungsi dari Ukraina akan diterima dengan tangan terbuka, sebagaimana dijanjikan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengatakan: "Setiap orang yang harus melarikan diri dari bom Putin akan disambut dengan tangan terbuka."
PBB dan organisasi pengungsi memperkirakan, jumlah pengungsi bisa mencapai 4 sampai 7 juta orang dalam beberapa hari ke depan, karena Rusia meningkatkan pemboman di kota-kota besar dan menyasar kawasan pemukiman penduduk sipil.
Juga belum jelas, berapa lama para perang akan berlangsung di Ukraina, sebelum para pengungsi bisa kembali lagi ke kampung halamannya.
Semua boleh masuk Uni Eropa Jumlah pengungsi dari Ukraina akan jauh melebihi angka 1 juta yang tercatat ketika pengungsi dari Suriah dan Irak tahun 2015 lari dari perang di negaranya dan masuk ke Eropa, terutama ke Jerman.
Ketika itu muncul perdebatan sengit antara negara-negara Uni Eropa, karena beberapa negara secara tegas menolak menerima pengungsi perang dari timur tengah itu, terutama Polandia dan Hongaria.
Baca Juga: Harga Pupuk dan Gandum Dikhawatirkan Naik Terdampak Konflik Rusia Ukraina
Tapi sekarang, situasinya lain. "Ini perang di Eropa, dan itu mempengaruhi cara pandang negara-negara anggota Uni Eropa," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser di sela-sela pertemuan menteri dalam negeri Uni Eropa di Brussel kepada DW minggu lalu.