Anak Abdullah dan Fatema yang berusia 19 tahun yaitu Zamen dan ketiga saudaranya tidak bisa sekolah di Pakistan karena tidak dianggap sebagai pengungsi.
"Aplikasi kami diproses dengan sangat lambat. Kami tidak menyangka ini dilakukan komunitas Australia. Sudah lama sekali [kami menunggu] sejak mengajukannya," ujar Zamen.
"Ini sangat memengaruhi keluarga kami, kami dalam situasi yang sangat sulit saat ini."
Perlunya reformasi sistem migrasi keluarga
Pusat Hak Asasi Manusia mengatakan waktu proses visa keluarga warga Afghanistan bisa memakan waktu 44 bulan, yang durasinya dua kali lebih lama dari proses aplikasi dari negara lain.
"Kelambatan ini bukan karena birokrasinya tidak efisien," ujar Josephine.
Ia mengatakan bila keluarganya menang di pengadilan, aplikasi visa akan diberikan batas waktu, sehingga ribuan warga Afghanistan bisa pindah ke Australia.
"Kalau pengadilan menyetujui bahwa keluarga ini telah menunggu terlalu lama, artinya mereka mengirim pesan kepada pemerintah bahwa cara mereka menangani aplikasi visa tidak bisa diterima," ujarnya.
"Kami berharap aksi ini dapat mengirim pesan yang sangat jelas bahwa pemerintah perlu mereformasi sistem migrasi keluarga kami sehingga mereka tidak menunggu bertahun-tahun tanpa jawaban."
Zamen meminta Pemerintah Australia untuk menerima keluarganya.
Baca Juga: Urusan Visa Rampung, Pratama Arhan Berangkat ke Jepang Gabung Tokyo Verdy
"Kami tidak meninggalkan negara kami karena keinginan kami, tapi karena kami sedang menghadapi situasi sulit," ujarnya.
"Kepada Pemerintah Australia, saya tanya, mengapa kalian menyiksa kami sedemikian rupa? Saya harap mereka menyelesaikan masalah ini sehingga kami bisa mencapai tujuan hidup kami di sana."
Juru bicara Departemen Dalam Negeri dalam pernyataannya menyebutkan waktu proses aplikasi visa keluarga beragam.
"Waktu proses ditentukan oleh kerumitan dan kelengkapan dokumen dalam aplikasi, yang membutuhkan pemeriksaan menyeluruh dari hubungan, karakter, identitas, kesehatan dan kriteria keamanan," katanya.
"Departemen kami terus memprioritaskan warga negara Afghanistan yang sudah mengajukan aplikasi visa keluarga."
Departemen tersebut juga mengatakan bahwa di pertengahan tahun 2021-22, mereka sudah membentuk tim khusus untuk menyeleksi aplikasi ini.