Nahas sejumlah warga sempat mengeroyoknya lantaran emosi. Suharto menggunakan identitas palsunya untuk meminta uang kepada warga. Sejumlah pihak yang dimintai uang adalah pengelola vila dan hotel. Suharto berdalih dana tersebut untuk perayaan HUT TNI-AD.
3. Polisi Gadungan di Ngawi Perdaya Perempuan
Kasus polisi gadungan baru-baru ini juga muncul di Ngawi Jawa Timur, tepatnya di Desa Dawu, Kecamatan Paron. Warga menggerebek seorang pemuda yang mengaku sebagai anggota polisi.
Pemuda tersebut diduga hendak melakukan penipuan kepada seorang perempuan Desa Kerso Kecamatan Geneng. Saat hendak melakukan aksinya di rumah nenek perempuan yang ada di desa Dawu, pelaku ditangkap warga saat akan melarikan diri karena ketahuan bahwa pelaku merupakan polisi.
Kepala Desa Dawu Suwito membenarkan peristiwa tersebut. Saat itu Suwito sudah meminta warganya tidak main hakim sendiri.
“Saat penggerebekan warga kami juga didampingi anggota polisi yang kebetulan juga penduduk kami,” kata Suwito.
Kapolsek Geneng Iptu Farid Suharta mengatakan pelaku sudah diamankan.
“Sementara diduga pelaku mencuri Handphone. Pelaku mengaku seorang anggota polisi, benar tidaknya saat ini masih dilakukan pemeriksaan,” ujar Farid.
4. Polisi Gadungan Gasak Perhiasan
Baca Juga: 4 Fakta Im Kamaludin, Bocah Thailand yang Viral Acungkan Jari Tengah ke Choi Siwon!
Unit Reskrim Polsek Pulogadung memburu seorang pria pelaku pencurian bermodus polisi gadungan yang menggasak perhiasan milik seorang warga.
Kanit Reskrim Polsek Pulogadung, AKP Heru mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi kejadian dan meminta keterangan dari saksi serta korban. Berdasarkan keterangan korban diketahui pelaku mengaku sebagai anggota polisi yang tengah memburu pelaku pencurian.
“Pelaku tidak menodong, cuma menunjukkan saja di pinggangnya ada senpi, dia mengakunya aparat," ujar Heru.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria diduga pelaku pencurian dengan modus menjadi polisi menodongkan pistol dan menggasak emas milik salah seorang warga di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (15/3/2021).
Korban pencurian, Sumiyati mengatakan, kejadian tersebut berawal saat pelaku yang beraksi seorang diri mendatangi warung sekaligus rumah miliknya dengan maksud melakukan penangkapan pelaku pencurian.
Pelaku tersebut kemudian menggasak perhiasan berupa satu gelang emas, tiga unit telepon seluler (handphone) hingga uang tunai sebesar Rp 300 ribu miliknya. Setelah itu, pelaku juga sempat mengajak korban beserta sang anak yang masih berusia 14 tahun berkeliling menggunakan sepeda motor.