Suara.com - Polisi sedang menelusuri investasi robot trading Fahrenheit. Platform Fahrenheit dikelola oleh PT. FSP Academy Pro.
Pada Selasa (22/3/2022), pimpinan FSP Academy Pro berinisial HS ditangkap Bareskrim Polri dan statusnya dijadikan tersangka kasus investasi ilegal. Kini dia ditahan di rumah tahanan Bareskrim.
Sebelum itu, polisi lebih dulu menangkap karyawan HS berinisial D, ILJ, DBC, dan MF. Dari mulut mereka inilah, HS dapat diamankan.
Dalam menjalankan bisnis, mereka ada yang berperan sebagai orang yang mengajak calon, admin website Fahrenheit, pengelola rekening, dan konten kreator.
Chris Ryan, seorang aktor menjadi salah satu korban investasi robot trading Fahrenheit.
Chris Ryan mengaku tertarik berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit karena melihat ada peluang tambahan pendapatan di sana, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi gonjang-ganjing seperti ini.
Dia tetap meyakini investasi ini aman dan ilegal, tidak seperti platform trading lainnya yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah, seperti Binomo hingga Quotex.
"Tapi pada 28 Januari (2022), aktivitas withdraw diberhentikan dengan alasan ingin mematuhi regulasi yang ada," kata Chris Ryan.
Chris Ryan tetap berusaha tenang ketika itu karena pengelola robot trading Fahrenheit menjanjikan tanggal 25 Februari 2022 aktivitas withdraw akan kembali dijalankan.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketipu! Ini 11 Daftar Investasi Bodong Versi OJK dan Cara Mengenalinya
Tapi dia menjadi khawatir karena sampai 7 Maret 2022, aktivitas withdraw belum bisa dilakukan.
"Selama satu jam me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp5 triliun (dari keseluruhan korban)," kata Chris Ryan.
Chris Ryan menjadi salah seorang yang kemudian melaporkan Fahrenheit ke Bareskrim Polri.
"Saya dan tim mengalami kerugian hingga Rp30 miliar," kata Chris Ryan di Badan Reserse dan Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2022), lalu.
Fahrenheit dianggap telah merugikan banyak orang. Di Polda Metro Jaya saja, sampai pada Minggu (20/3/2022), lalu, menerima 55 laporan. "Mungkin (korban) sudah 100 orang lebih," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Auliansyah Lubis.
Orang yang melapor karena merasa tertipu Fahrenheit terus bertambah, polisi berencana untuk membuka posko pengaduan.