Kontroversi Ma'ruf Amin, Dari Soal Ucapan Natal Sampai Pernyataan Terkait Wafatnya Ulama

Dany Garjito Suara.Com
Minggu, 27 Maret 2022 | 17:32 WIB
Kontroversi Ma'ruf Amin, Dari Soal Ucapan Natal Sampai Pernyataan Terkait Wafatnya Ulama
Wapres Ma'ruf Amin. [Setwapres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

MUI Jawa Timur semakin memantik kontroversi dengan mengeluarkan imbauan untuk umat Muslim agar tidak mengucapkan selamat Natal. Namun, imbauan ini tidak berlaku bagi Wakil Presiden Maruf Amin. Sebab Ma’ruf merupakan wakil kepala negara sehingga ada pertimbangan khusus.

Ucapan selamat Natal diyakini sebagian umat Islam dapat merusak akidah. Sebab Natal merupakan perayaan lahirnya Yesus Kristus.

“Nah kalau urusan itu, mungkin Pak Wapres punya pertimbangan sebagai pemimpin negara, sehingga diharuskan mengucapkan selamat Natal,” ungkap Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus.

Hadirnya imbauan MUI Jatim mengenai larangan ucapan selamat natal yang tak berlaku bagi wakil presiden memantik perdebatan. Polemik ucapan selamat natal semakin meruncing.

Salah satu politisi PSI Guntur Romli menilai imbauan yang dikeluarkan oleh MUI Jatim sangat kekanak-kanakan. Imbauan tersebut telah mempermalukan umat Islam.

“Sekretaris MUI Jatim, Pak Yunus ini mengeluarkan himbauan yang memalukan, Wapres dikecualikan karena masih Ketua Umum MUI, himbauan yang memalukan & lucu, kekanak-kanakan," cuit @gunromli.

2. Polemik Soal Wafatnya Ulama

Ma'ruf Amin juga pernah disorot usai mengeluarkan sebuah pernyataan tentang wafatnya ulama. Ia dikecam sejumlah warganet karena pernyataan itu dinilai mengecilkan kalangan lain.

Pernyataan Wapres tersebut disampaikan dalam acara Peluncuran Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diselenggarakan secara virtual pada Senin, (2/8/2021).

Baca Juga: Jokowi Marah-Marah, Menteri Malah Tepuk Tangan, Memangnya Presiden Lagi Stand Up Comedy?

Saat itu Ma’ruf Amin mengungkapkan sudah ada 605 kiai dan ulama ataupun pengasuh pondok pesantren yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI