Kontroversi Ma'ruf Amin, Dari Soal Ucapan Natal Sampai Pernyataan Terkait Wafatnya Ulama

Dany Garjito Suara.Com
Minggu, 27 Maret 2022 | 17:32 WIB
Kontroversi Ma'ruf Amin, Dari Soal Ucapan Natal Sampai Pernyataan Terkait Wafatnya Ulama
Wapres Ma'ruf Amin. [Setwapres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dia pun meluncurkan Program ‘Kita Jaga Kiai’ yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Dalam pernyataannya, Ma'ruf Amin menyebut jasa para ulama dan kiai memiliki jasa dan peranan yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan dan membangun bangsa. Ma'ruf Amin mengatakan bahwa meninggalnya satu suku lebih ringan daripada seorang ulama. Oleh sebab itu, jasa mereka tak cukup dihargai dengan sekadar materi saja.

“Para kiai dan ulama sebagai pewaris para Nabi telah mentransformasikan ilmu dan peradaban, menjaga, mendidik dan melakukan berbagai perbaikan di segala bidang,” kata Wapres.

“Para kiai dan ulama juga mengajarkan sikap patriotik, cinta tanah air (hubbul wathan) dan bela negara. Jasa dan peran besar para kyai, para ulama dan pondok pesantren terhadap perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa sangat besar. Tidak bisa dihargai dengan sekadar materi,” ungkap Wapres.

Untuk memperkuat narasi tersebut, Wapres mengutip hadis, yang lengkapnya:

“Meninggalnya seorang ulama adalah musibah yang tak tergantikan, sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal, laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih ringan dari meninggalnya satu orang ulama.” (HR al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman dari Abu Darda’).

Pernyataan Wapres sontak menuai kritik warganet. Mereka menilai apa yang diucapkan Wapres kurang tepat dan merendahakan pihak tertentu.

“Padahal lahir sama-sama telanjang, dikubur sama-sama di tanah. 1 nyawa = 1 nyawa, bukan 1 nyawa > 1 suku. Ini yang bikin pemuka agama seenaknya memfitnah, semua akan tunduk-tunduk,” kata salah satu warganet.

“Ini namanya mengagungkan diri sendiri. Sampai harus dijaga. Harusnya lebih mementingkan menjaga lisan, pikiran dan perbuatan untuk kedamaian semua umat,” ujar warganet lain.

Baca Juga: Jokowi Marah-Marah, Menteri Malah Tepuk Tangan, Memangnya Presiden Lagi Stand Up Comedy?

Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, pun menyampaikan klarifikasi terkait polemik tersebut. Masduki menyebut, pernyataan yang disampaikan Wapres Ma'ruf Amin tersebut mengutip hadis riwayat Al-Thabrani, dan tidak dimaksudkan untuk merendahkan pihak manapun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI