Berdasarkan perhitungan PLN, kendaraan listrik menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan berbasis BBM karena setiap penggunaan satu liter BBM yang diperkirakan bisa menempuh jarak 10 kilometer akan menghasilkan emisi sekitar 2,6 kilogram karbondioksida.
Pada jarak yang sama, kendaraan listrik yang menggunakan energi 1,5 kWh hanya menghasilkan emisi sekitar 1,27 kilogram yang artinya ada pengurangan emisi sebesar 50 persen.
Sedangkan dari segi biaya yang dikeluarkan konsumen, jumlahnya juga jauh lebih murah. Kendaraan berbasis BBM yang menempuh jarak 10 kilometer membutuhkan biaya Rp13.000 untuk setiap liter bensin, sedangkan mobil listrik hanya membutuhkan biaya Rp3.300 untuk menempuh jarak yang sama.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menilai transisi ke mobil listrik merupakan sebuah keharusan bagi Indonesia guna menekan impor dan subsidi BBM serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
"Dengan menyediakan kendaraan yang target pasarnya masyarakat berpenghasilan menengah agar utilisasi bisa meningkat, dan mendorong kemampuan masyarakat yang daya belinya tertekan akibat peningkatan harga beberapa komoditas, salah satunya adalah BBM," kata Airlangga. (Antara)