Kirsty membawa kasus Juliana dos Santos ke Komisi Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 2001 dan terus melobi untuk membebaskannya.
Ketika dia mendirikan Alola Foundation di Dili untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan seksual terhadap perempuan, Kirsty menggunakan nama kesayangan Juliana, yaitu Alola.
Berbagai penyelidikan menemukan bahwa aparat keamanan Indonesia dan kelompok-kelompok milisi yang mereka kendalikan melakukan kekerasan seksual yang meluas dan sistematis di Timor Leste.
Keterlibatan aparat keamanan tersebut menjelaskan mengapa para pemimpin milisi seperti Egidio Manek mampu menghindari tuntutan hukum begitu lama.
Kirsty Sword-Gusmao menuduh Pemerintah Indonesia telah menolak untuk menyerahkan lebih dari 300 warga Timor Leste, termasuk mantan anggota milisi yang didakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Salah satunya, Egidio Manek.
"Bukannya bekerja sama dengan PBB, dan untuk menghindari tuntutan pengadilan kejahatan perang internasional, Indonesia mendirikan pengadilan ad hoc sendiri," katanya.
"Hanya satu orang yang dipenjara sebagai akibat dari proses ini," ujar mantan istri Xanana Gusmao ini.
Egidio Manek membantah menculik Juliana
ABC News meminta konfirmasi kepada pihak TNI maupun Pemerintah Indonesia namun tidak ada yang bersedia menjawab mengapa belum menyerahkan orang Indonesia yang dituduh melakukan kekerasan tahun 1999.
Egidio Manek sendiri yang ditemui ABC News menyangkal semua tuduhan terhadapnya.
Baca Juga: Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: Timor Leste Lebih Bersih dari Indonesia
"Apa yang terjadi pada 1999 bukan urusan saya. Ini urusan negara," katanya.
"Tuduhan kekerasan itu tidak benar. Jika kekerasan itu benar-benar terjadi di Indonesia, saya pasti sudah diadili sekarang. Saya pasti sudah dipenjara," ujar Egidio.
Meskipun tidak menyangkal bahwa dia adalah anggota milisi Laksaur, Egidio mengaku Juliana telah memilih untuk tinggal bersamanya dan anak-anak mereka di Timor Barat.
"Kalau dia mau kembali ke Timor Leste bisa saja. Tapi dia bilang akan tinggal di sini karena suaminya ada di sini," ujar Egidio.
"Tidak ada kekerasan. Kami bekerja sama dengan baik sebagai pasangan. Kami membangun rumah bersama, merawat kebun dan sawah kami," tambahnya.
Bagaimana Juliana sekarang?
Juliana berencana untuk tinggal di Timor Leste, berharap dapat membangun rumah dan menjalankan usaha kecil untuk membantu menghidupi orang tuanya.