Kontroversi dan Apresiasi
Selama menjabat sebagai presiden, Mujica lekat dengan kontroversi. Dia pernah menjadi sorotan ketika mengusulkan pemerintah melegalkan dan mendistribusikan ganja pada 2012. Mujica beralasan hal itu dilakukan untuk memotong pendapatan para pengedar narkoba.
Kemudian, Uruguay menjadi negara pertama di Amerika Selatan yang mengizinkan aborsi hingga minggu ke-12 masa kehamilan. Uruguay juga menjadi negara kedua di Amerika Latin yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Namun, pemerintahannya juga diapresiasi karena sukses mengangkat ekonomi Uruguay. Pendapatan per kapita masyarakat Uruguay mengalami peningkatan pada masa Mujica.
Mujica pun dikenal sangat dermawan. Bahkan, dia pilih menepikan kehidupan mewah Istana Kepresidenan. Mujica bersama sang istri tetap tinggal di peternakan yang sudah lama ditempatinya.
Selain itu, Mujica tak menerima penuh gajinya sebagai seorang presiden. Mujica menyumbangkan 90 persen dari total gajinya sebesar Rp144,5 Juta sebagai Presiden Uruguay.
Ia hidup sederhana dengan VW Beetle. Rumahnya juga tak dikerubungi banyak petugas keamanan negara. Hanya dua polisi dan beberapa anjing setianya yang menjaga Mujica bersama sang istri di peternakan.
Setelah lima tahun sebagai pemimpin Uruguay, tugasnya selesai pada 1 Maret 2015 lalu. Meski punya popularitas di Uruguay, namun secara konstitusi, dia tidak diizinkan mencalonkan diri lagi sebagai presiden secara berturut-turut.
Kontributor : Lukman Hakim
Baca Juga: Presiden Ini Tak Pelit Beri Tumpangan Gratis Buat Warganya