Syahrul menjelaskan, persoalan yang dihadapi PAM Jaya untuk meningkatkan layanan akses air bersih terutama masih kurangnya sumber air baku.
"Sumber-sumber air baku di Jakarta seperti sungai, danau maupun embung, tidak bisa memenuhi pasokan untuk 36 persen warga yang belum terlayani, karena belum memenuhi syarat," katanya.
Dia menjelaskan, untuk memenuhi target pelayanan 100 persen pada 2030, tidak bisa dilakukan sendiri oleh PAM Jaya tapi harus ada kerja sama serta bantuan dari para pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta. (Antara)