Indonesia Mulai Mitigasi Tanggulangi Krisis Air Bersih dan Pangan

Selasa, 21 Juni 2022 | 12:13 WIB
Indonesia Mulai Mitigasi Tanggulangi Krisis Air Bersih dan Pangan
Warga di perumahan City Side Residence di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada saat menampung air yang didistribusikan oleh Perumda Tugu Tirta Kota Malang, Rabu (6/4/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk menanggulangi krisis air, kata Zainal, PUPR telah membangun bendungan. Hujan yang terjadi di Indonesia dapat menghasilkan 2,73 triliun meter kubik air per tahun, namun yang bisa dimanfaatkan sebagai air bersih dan layak konsumsi tidak sebanding dengan yang dihasilkan dari air hujan.

Kondisi ini, lanjutnya, tertinggal dari Amerika Utara yang mampu menampung cadangan air sebanyak 6.000 meter kubik air per tahun atau Australia yang mampu menyimpan air sebanyak 4.700 meter kubik air per tahun.

Pembuatan bendungan ini akan menjadi solusi pemerintah untuk menjaga ketersediaan air bersih di Indonesia. Saat ini, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan 20 bendungan.

"Rencananya kami membangun 61 bendungan sampai tahun 2024. Selain untuk menjaga ketersediaan pangan, pemerintah juga telah menetapkan daerah produksi pangan yang bertujuan untuk menyokong kebutuhan pangan daerah maupun nasional,” kata Zainal.

Menyinggung respons masyarakat terkait pembangunan yang masif, ia mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia memiliki empat peran utama, yakni sebagai lintas sejarah peradaban di masa mendatang, peningkatan daya saing dengan negara lain, dengan banyaknya infrastruktur diharapkan bisa memudahkan akses antardaerah dan mempererat persatuan bangsa, dan pemerataan keadilan sosial.

Rektor UMM Fauzan mengatakan dalam menyiapkan mahasiswa di masa mendatang, UMM telah menyiapkan dua skema pembelajaran.

Skema pertama, kata dia, pembelajaran akademik yang berlangsung selama perkuliahan dan kedua, melalui kompetensi kepemimpinan yang dibangun di organisasi maupun kegiatan lain seperti kuliah umum ini.

"Potensi dan bakat mahasiswa juga terus didukung, salah satu caranya adalah dengan membentuk berbagai pusat unggulan. Selain mendukung bakat mahasiswa, program pusat unggulan ini hadir untuk meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan dunia industri. Pusat keunggulan ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dan tak terbatas pada jurusan mahasiswa,” kata Fauzan. (Antara)

Baca Juga: Cara Taiwan Memperbaiki Krisis Pangan di Tengah Ancaman Iklim Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI