Hingga akhirnya kisah Muhadi berkembang dari mulut ke mulut, termasuk didengar oleh polisi. Dari situlah kemudian dilakukan penyelidikan dan terungkaplah kalau Muhadi hidup terlantar di Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Karena itulah, dengan difasilitasi oleh kepolisian setempat, Muhadi akhirnya bisa dipulangkan kembali ke kampung halamannya di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan.
Muhadi difasilitasi untuk kembali ke Surabaya via perjalanan udara. Muhadi pun akhirnya kembali bertemu dengan keluarganya di Bandara Juanda, lalu mereka melakukan perjalanan darat untuk kembali ke Trenggalek.
Tanggapan Warganet
Kisah haru inilah yang kemudian menjadi viral di media sosial. Publik ikut bersimpati, termasuk dengan polisi yang sigap memfasilitasi kepulangan pria malang tersebut.
"Alhamdulillah... sekian lama ketemu keluarga besar lagi... terima kasih Pak Polisi Labuhan Batu..." kata warganet.
"Betapa berharganya sebuah pertemuan," komentar warganet.
"MasyaAllahhhh, ikut bahagia bacanya," tutur warganet.
"Kenapa si bapak tidak berusaha ikut mencari istri dan anak nya 30 tahun loo waktu yang sangat lama," ujar warganet yang menyayangkan sikap Muhadi yang seolah tidak berusaha mencari cara untuk pulang ke keluarganya.
Beberapa warganet juga menilai kisah Muhadi yang menghilang selama 30 tahun ini menyimpan banyak kejanggalan. Meski begitu, warganet tetap ikut bersyukur karena Muhadi akhirnya bisa kembali dan bertemu keluarga di kampung halamannya.
Untuk kisah selengkapnya bisa disaksikan di sini.