Penembakan di Denmark: Ibu Kota Kami yang Indah dan Biasanya Aman

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 04 Juli 2022 | 20:11 WIB
Penembakan di Denmark: Ibu Kota Kami yang Indah dan Biasanya Aman
Serangan bersenjata di mal Denmark. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Denmark mengatakan penembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Kopenhagen adalah "serangan kejam" yang menyebabkan tiga orang tewas dan tiga lainnya dalam kondisi kritis.

"Kejadian ini tidak bisa dipahami. Memilukan. Sesuatu yang tidak perlu terjadi," kata Frederiksen.

"Ibu kota kami yang indah dan biasanya sangat aman tiba-tiba berubah hanya dalam sepersekian detik."

Inspektur polisi Kopenhagen, Søren Thomassen, mengatakan ketiga korban adalah seorang pria berusia 40-an dan "dua orang muda".

Peristiwa itu terjadi setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam pusat perbelanjaan Field yang ramai di ibu kota Denmark pada hari Minggu (03/07), menewaskan dan melukai beberapa orang.


Polisi Kopenhagen, yang menangkap seorang pria Denmark berusia 22 tahun dan menuduhnya melakukan pembunuhan, mengatakan mereka tidak dapat mengesampingkan serangan itu sebagai "tindakan terorisme".

Menurut seorang juru bicara, rumah sakit utama ibu kota, Rigshospitalet, telah menerima "sekelompok kecil pasien" untuk menjalani perawatan.

Rumah sakit itu juga dilaporkan telah memanggil staf tambahan, termasuk ahli bedah dan perawat.

Media lokal menerbitkan gambar yang menunjukkan petugas polisi bersenjata lengkap di lokasi serangan, serta orang-orang berlarian keluar dari mal.

Rekaman yang diterbitkan oleh tabloid Ekstra Bladet menunjukkan satu orang dibawa oleh petugas penyelamat ke ambulans dengan tandu.

Baca Juga: Penembakan di Denmark: Saksi Sebut Pelaku Menembaki Pengunjung Mal

'Murni teror'

Kekerasan bersenjata relatif jarang terjadi di Denmark.

Beberapa saksi mata mengatakan, ketika tembakan terdengar, beberapa orang memilih bersembunyi di toko-toko sementara yang lain melarikan diri dengan panik.

Saksi mata Mahdi Al-Wazni mengatakan kepada media lokal bahwa penembak "tampak sangat kejam dan marah".

"Dia berbicara kepada saya dan mengatakan itu (senapan) bukan sungguhan saat saya merekamnya.

"Dia tampak sangat bangga dengan apa yang dia lakukan."

Konsultan IT, Hans Christian Stoltz, 53, sedang mengantarkan putrinya untuk melihat penampilan Harry Styles di konser yang dijadwalkan Minggu malam di dekat mal.

Dia mengatakan apa yang terjadi sangat mengerikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI