Lanjut Prof Aswadi, pada 11 Dzulhijjah atau 10 Juli 2022, jemaah berangkat menuju Jamarat kembali untuk melaksanakan jumrotul ula (7 batu), wustho (7 batu) dan aqobah (7 batu) sesuai jadwal yang ditetapkan PPIH dan setelah itu kembali lagi menuju tenda Mina.
Selanjutnya, pada 12 Dzulhijjah atau 11 Juli 2022, jemaah berangkat kembali menuju Jamarat untuk kembali melaksanakan jumrotul ula (7 batu), wustho (7 batu) dan aqobah (7 batu).
"Bagi yang nafar awal bersiap kembali ke Makkah sebelum terbenamnya matahari. Bagi yang nafar tsani menginap satu malam lagi di Mina," ungkapnya.
Pada 13 Dzulhijjah atau 12 Juli 2022, jemaah nafar tsani menuju Jamarat untuk melontar jumrah ula (7 batu), wustho (7 batu), aqobah (7 batu) lalu kembali ke Makkah.
"Bagi yang nafar awal dan memiliki kekuatan itu langsung melakukan tawaf ifadah dengan mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali, kemudian sa'i. Untuk nafar tsani, besoknya diangkut bus dari Mina lalu melakukan tawaf ifadah," ucapnya.
Dengan demikian, rangkaian ibadah haji dimulai dari Makkah, wukuf, Muzdalifah, Mina dan Tawaf Ifadah berjalan secara tertib dan InsyaAllah semuanya tetap sehat dan mabrur.
"Minimal ada 3 kekuataan yang didapat dari rangkaian ibadah haji itu, yakni agar semua perjalanan ibadah terhindar dari hal-hal buruk, kemudian kita bisa melaksanakan semua perintah Allah baik hal-hal kecil hingga perintah yang besar serta diharapkan agar kebaikan-kebaikan bisa tumbuh berkembang," tuturnya