Seberapa Bahaya Omicron Centaurus? Ini Penjelasan Kemenkes

Rabu, 20 Juli 2022 | 12:19 WIB
Seberapa Bahaya Omicron Centaurus? Ini Penjelasan Kemenkes
Ilustrasi Omicron (Pixabay)

Suara.com - Subvarian virus Covid-19 omicron BA.2.75 atau yang dijuluki dengan omicron centaurus kini resmi ditemukan di Indonesia.

Adapun Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) beberkan bahwa tiga kasus positif menunjukan ditemukannya subvarian tersebut berdasarkan tes sequencing genom yang diambil dari sampel pasien.

"Ada tiga kasus yang kita temukan BA. 2.75. Seminggu yang lalu (temuan) subvarian BA.2.75," ujar Wamenkes Dante Saksono Harbuwonodi Kemenko PMK, Jakarta, Senin (18/7/2022).

Lantas seberapa bahaya Omicron Centaurus tersebut?

Berikut penjelasan resmi Kementerian Kesehatan.

Tingkat penularan relatif tinggi namun keparahan disinyalir rendah

Subvarian yang disebut berasal dari India tersebut disinyalir memiliki penularan relatif tinggi. Sehingga, kini beberapa negara di dunia mulai melaporkan ditemukannya subvarian omicron centaurus.

Kendati demikian, tingkat keparahan dan hospitality rate  dinilai rendah.

"Tak terlalu berat, karena dari beberapa hal yang kami pelajari dari beberapa negara, karakternya seperti Omicron. Kegawatan tak terlalu besar, hospitality tak terlalu besar dan keparahannya tak terlalu besar," lanjut Dante.

Baca Juga: 4 Fakta Omicron Centaurus, Ada 3 Kasus di Indonesia

Lebih lanjut, Dante juga menegaskan bahwa tiga kasus positif di Indonesia masuk dalam kategori kasus sederhana.

"Semua kasus sederhana," tegas Dante.

Memiliki gejala mirip omicron varian lainnya

Lantas, bagaimana dengan gejala yang ditimbulkan dari subvarian omicron tersebut.

Seperti yang telah diinformasikan oleh Wamenkes, bahwa gejala subvarian omicron BA.2.75 layaknya subvarian lainnya seperti BA.4 dan BA.5.

Berikut daftar gejala yang umum diamati pada pasien positif Omicron subvarian di luar BA.2.75.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI