Suara.com - Ada rencana bahwa pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya Pertalite dan solar. Ini disebut merupakan tindak lanjut upaya pemerintah terkait pembagian BBM subsidi.
Desas-desus kabar rencana naiknya bahan bakar minyak sudah tersebar beberapa waktu lalu. Kenaikan harga BBM itu tentu memiliki faktor pendukung. Hal tersebut bisa diketahui bersamaan dengan sejumlah fakta lainnya berikut ini.
1. Perkiraan Harga BBM yang Naik
Sampai saat ini, belum dikonfirmasi berapa kenaikan harga BBM. Namun, sempat tersiar kabar di kalangan warganet Twitter dan Instagram bahwa ada perubahan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Menanggapi kabar itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan terkait sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi misalnya, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada pemerintah.
Seperti diketahui, BBM jenis RON 90 atau Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Maka mengenai harganya memang ditentukan oleh pemerintah.
Tak hanya Pertalite, BBM Solar Subsidi yang masuk ke dalam Jenis BBM Tertentu (JBT) juga harganya ditentukan oleh pemerintah.
2. Keuntungan BBM Naik
Ada keuntungan dari kenaikan harga BBM, yakni laju inflasi bisa tetap terkontrol. Ini mampu menutup kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Dikabarkan Akan Naik, Berikut Daftar Harga BBM Saat Ini di Seluruh Indonesia
Sebab, harga minyak dunia pada Agustus 2022 sudah berada di atas USD 106.7 per barel, jauh di atas perkiraan pemerintah yang hanya USD 90 per barel.
3. Kerugian BBM Naik
Menurut salah satu Anggota Komisi I DPR RI, Ahmad Muzani, kenaikan BBM dapat memicu kerugian. Pasalnya, kondisi masyarakat kini sedang optimis setelah keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Jika harga BBM dinaikkan, masyarakat tentu akan kembali merasa diberatkan. Nah, dengan pemberian subsidi mampu menjaga optimisme rakyat agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang menjadi tanggung jawab semua pihak.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi juga menyarankan agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini karena dikhawatirkan justru membuat laju inflasi tidak terkendali.
4. Dampak BBM Naik