Disindir AHY Tinggal Gunting Pita, Jokowi Dibela Pengamat: Kalau Mangrak Kerugian Negara Besar

Minggu, 18 September 2022 | 18:00 WIB
Disindir AHY Tinggal Gunting Pita, Jokowi Dibela Pengamat: Kalau Mangrak Kerugian Negara Besar
Presiden Joko Widodo tengah mencoba berjalan di Jembatan Gantung Wear Fair, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku yang diresmikannya pada Rabu (14/9/2022). (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru-baru ini menyindir Presiden Joko Widodo. Menurutnya, Presiden Jokowi tinggal gunting pita proyek infrastruktur peninggalan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, sindiran AHY itu rupanya ditepis oleh pengamat ekonomi, Defiyan Cori. Menurutnya, pemerintahan Jokowi berhasil membangun infrastruktur yang membuat Indonesia menjadi negara dengan ekonomi yang kuat.

Ia menilai bahwa pemerintahan SBY memiliki kesempatan untuk menyelesaikan banyak infrastruktur. Namun nyatanya, banyak yang tidak selesai sehingga akhirnya Jokowi yang mengambil alih dan menguatkannya.

"Tentu saja banyak pencapaiannya. Banyak infrastruktur yang sejatinya bisa diselesaikan di era pemerintahan sebelumnya, tapi tak selesai. Kemudian diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, bahkan diperkuat,” kata Defiyan Cori.

Contoh pencapaian Jokowi bisa dilihat dari sisi konektivitas. Jokowi dinilai berhasil membangun infrastruktur yang mumpuni, sehingga membuat ruang gerak masyarakat semakin leluasa untuk melakukan mobilitas dengan biaya yang murah.

"Logistik pun menjadi lancar dengan infrastruktur yang terbentang. Tak hanya dari sisi panjang jalan saja, tetapi juga dari aksesibilitas dan keterjangkauan, sehingga kinerja logistik menjadi lebih baik,"  jelasnya.

Tak hanya itu, Defiyan melanjutkan pencapaian Jokowi yang paling fenomenal adalah pembangunan bendungan. Ia mengatakan bahwa gencarnya Jokowi membangun bendungan sangat meningkatkan produktivitas pertanian.

"Bendungan ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan produktivitas pertanian,” lanjut Defiyan.

Selain itu, kebijakan pemerintahan presiden Jokowi untuk membangun banyak jembatan juga dinilai sebagai keputusan sangat tepat, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Juga: Presiden FIFA Gianni Infantino Diajak Jokowi ke Bali, Ada Apa?

"Karena itu akan memperkuat ketahanan pangan kita. Sektor pertanian menjadi semakin produktif," tambahnya.

Karena itu, Defiyan tidak setuju dengan anggapan AHY. Ia menilai banyak pencapaian Presiden Jokowi, khususnya di sektor transportasi darat dalam kurun waktu tersebut.

Pencapaian luar biasa Presiden Jokowi lainnya adalah pembangunan infrastruktur jalan tol yang sangat membantu memudahkan mobilitas.

Sementara itu, politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago juga ikut membela Jokowi. Menurutnya, presiden RI ketujuh itu tak hanya membangun infrastruktur baru, namun juga melanjutkan proyek-proyek mangkrak dari pemerintahan sebelumnya.

"Jika tak dilanjutkan kerugian negara sangat besar (karena mangkrak)," sentilnya.

Data menyebutkan, beberapa konstruksi jalan pada era Jokowi yang dimulai sebelum tahun 2014 dan selesai setelah tahun 2015, yaitu sejauh 222,2 km.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI