Australia, Jadi Salah Satu Negara yang Ikut Uji Coba Kerja Empat Hari Seminggu

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 20 September 2022 | 11:24 WIB
Australia, Jadi Salah Satu Negara yang Ikut Uji Coba Kerja Empat Hari Seminggu
Ilustrasi Karyawan (Pixabay.com)

Suara.com - Hari Rabu pagi, Adam Lade mendatangi lapangan golf di dekat rumahnya. Ia mencoba menjelaskan kepada pemain golf lain di sana mengapa dia tidak bekerja hari itu namun tetap mendapat bayaran.

"Mereka semua yang ada di lapangan golf rata-rata berusia 70 tahun ke atas," kata pria berusia 25 tahun tersebut.

"Mereka heran dengan saya bekerja empat hari seminggu dan mengatakan hal ini tidak pernah terjadi saat mereka masih bekerja."

Adam adalah salah seorang dari sedikit warga di Australia yang ikut ambil bagian dalam eksperimen global untuk mengubah pola kerja lima hari seminggu.

Bukannya bekerja dari Senin sampai Jumat, Adam sekarang hanya bekerja empat hari namun tetap mendapat bayaran lima hari.

Pola bekerja empat hari ini memang masih belum populer dan mungkin dianggap "aneh", namun ada kemungkinan akan bisa menjadi hal yang normal nantinya.

Dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak perusahaan, organisasi dan lembaga pemerintahan di seluruh dunia yang mempertimbangkan untuk menerapkan kerja empat hari seminggu.

Beberapa bahkan sudah langsung menerapkannya.

Bulan lalu, 20 perusahaan di Australia dan Selandia Baru bergabung dengan 151 perusahaan di tiga negara Amerika Serikat, Inggris dan Irlandia untuk memantau uji coba kerja empat hari minggu. Mereka akan melihat hasilnya dalam waktu enam bulan.

Baca Juga: Begini Susahnya Dapatkan Visa Penduduk Tetap di Australia

Apakah bisa jadi hal yang normal?

Kath Blackham adalah bos Adam.

Perusahaan pemasaran digital Versa adalah satu dari perusahaan di Australia yang pertama kali melakukan uji coba kerja empat hari seminggu. Uji coba ini sebenarnya sudah dilakukan sejak empat tahun lalu.

Secara umum pekerja merasa lebih puas, lebih nyaman, dan juga lebih fokus ketika mereka bekerja.

Ini artinya mereka akan bisa bekerja lebih efisien, sehingga bisa bekerja dengan jam lebih sedikit namun dengan hasil lebih banyak.

Saat bekerja 4 hari seminggu, dengan rata-rata delapan jam per hari, Adam tetap dituntut untuk melakukan hal yang sama seperti ketika dia bekerja lima hari seminggu

Praktik ini dikenal dengan nama model 100:80:100, atau bayaran 100 persen untuk bekerja selama 80 persen, namun produktivitasnya tetap 100 persen.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI