Warga Indonesia Berani Banting Setir Demi Masa Depan Baru di Australia

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 20 September 2022 | 16:14 WIB
Warga Indonesia Berani Banting Setir Demi Masa Depan Baru di Australia
Ilustrasi karyawan dan atasan (pexels.com/Moose Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adrianto adalah satu dari banyak warga Indonesia di Australia yang berani berkeja di bidang yang belum pernah mereka lakukan, bahkan tidak ada pengalaman sebelumnya.

Elis Birana image Image: Elis Birana sekarang tinggal di Melbourne dan bekerja di rumah perawatan lansia. Supplied

Mantan pegawai bank merawat lansia

Sudah hampir 11 tahun Elis Binara Holley asal Makassar tinggal di Melbourne

Saat masih di Indonesia ia bekerja di sebuah bank, meski lulusan Teknik Elektro dan Komunikasi.

Kini pekerjaannya di Australia adalah bekerja di pusat perawatan lanjut usia atau 'aged care facility'.

"Di Indonesia saja saya sudah bekerja di bank yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan saya," katanya kepada ABC Indonesia.

"Jadi saya sudah biasa karena setelah pindah ke sini, saya harus belajar lagi kalau mau bekerja di bidang sesuai dengan pendidikan saya."

Elis melihat peluang untuk bekerja di bidang perawatan lansia, yang bisa dilakukan lewat kursus cepat selama empat bulan.

"Saya mau cari duit saja yang cepat. Dan setelah bekerja saya juga senang membantu para lansia," ujarnya, yang sudah bekerja selama 8 tahun.

"Kita anggap saja mereka seperti orang tua kita sendiri, mereka sudah seperti keluarga."

Baca Juga: Australia, Jadi Salah Satu Negara yang Ikut Uji Coba Kerja Empat Hari Seminggu

Elis sendiri tidak merasa pekerjaannya kurang bergengsi, malah ia merasa bangga pernah lulus universitas di saat perawat lansia lainnya hanya bisa lulus SMA. 

Menteri Dalam Negeri Australia, Clare O'Neill, mengumumkan kuota migran terampil di tahun 2022 telah ditambah 35 ribu orang, sehingga jumlah totalnya akan mencapai 195 ribu orang.

Dengan penambahan kuota ini, orang-orang seperti Elis yang bekerja sebagai perawat, bisa memenuhi kebutuhan Australia saat ini yang kekurangan pekerja dengan kemampuan khusus.

"Berdasarkan proyeksi, ini bisa berarti ribuan perawat tambahan akan masuk ke sini, juga ribuan insinyur baru," kata Clare di akun Twitternya.

Mengurus properti berkat bekal kuliah

Fabrianne Wibawa mengantongi gelar sarjana di bidang 'Public Relations' (PR) dan pernah bekerja di bidang tersebut di Indonesia selama empat tahun.

Di tahun 2008 ia pindah ke Perth, Australia Barat, untuk tinggal bersama pasangannya.

REKOMENDASI

TERKINI