Model ini juga telah mengundang ketertarikan nasabah non-Muslim.
"Kami terus dihubungi ekspatriat Australia yang tinggal di Timur Tengah ... dan sudah menggunakan produk keuangan syariah," katanya.
"Mereka ada di daftar tunggu kami dan mengatakan, 'kami suka saja dengan etika di balik produk ini.'"
Dean mengatakan bank tersebut akan dibuka untuk publik pada tahun 2024.
"Sudah ada enam atau tujuh bank yang berbeda di Inggris ... tapi tidak ada yang seperti ini di Australia," katanya.
Mengapa bunga dilarang?
Profesor Mehmet Ozalp, Direktur Pusat Studi Islam di Charles Sturt University mengatakan kepercayaan Islam melarang pembayaran atau penerimaan bunga karena "tidak mungkin ada keadilan" dalam suatu transaksi.
"Keadilan pembagian untung dan rugi adalah aspek penting dari keuangan Islam dan sistem bank," katanya.
"[Dengan adanya bunga], orang kaya akan menjadi lebih kaya dan yang miskin makin miskin ... uang hanya bergerak ke satu arah.
"Keberadaan bunga juga menghambat perdagangan ... Islam mendorong umatnya unuk berdagang, bukan mengumpulkan bunga."
Baca Juga: Tabel Angsuran KUR Bank Syariah Indonesia Terbaru 2022, Bisa Lewat HP Cair hingga Rp50 Juta
Menurut sensus terbaru, terdapat lebih dari 813.000 umat Muslim di Australia, atau setara dengan 3,2 persen dari total populasi.