Cerita Kania, Tim Pesepeda Greenpeace yang Merasa Sedih Dapat Perlakuan Baik Dari Penguntit

Rabu, 09 November 2022 | 15:59 WIB
Cerita Kania, Tim Pesepeda Greenpeace yang Merasa Sedih Dapat Perlakuan Baik Dari Penguntit
Salah satu pesepeda Greenpeace, Kania Yuthika. (Bidik layar zoom)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Klaim perempuan itu sempat melihat deretan sepeda yang diparkir di halaman penginapan. Padahal Kania sendiri belum melihat sepedanya karena dibawa dengan tim logistik.

Setelah selesai, Kania berpamitan kepada keduanya. Hal yang membuat ia merasa aneh, laki-laki itu meminta foto bersama dan langsung menempatkan diri di samping Kania.

"Terus dia minta nomor telepon aku," ucapnya.

Rekannya sesama pesepeda, Eko Satrio Purnomo kemudian menanyakan siapa orang itu kepada Kania. Kania akhirnya mengetahui dari Eko kalau kedua orang itu merupakan bagian dari pihak yang mengikuti mereka.

"Itu siapa, Kan?" tanya Eko.

"Nggak tahu, baru kenal," jawab Kania.

"Dia (Eko) bilang itu pihak dari mereka yang ngikutin kita," kata Kania.

Kania langsung merasa sedih karena perlakuan baik tersebut ternyata hanya kamuflase dari orang yang menguntit tim pesepeda Greenpeace. Ia juga merasa tertekan karena kegiatannya kerap diawasi oleh orang tidak dikenal.

"Aku mulai ngerasa tertekan, nggak ada ruang privacy, padahal kita hanya menyambangi saudara-saudara kita yang terdampak krisis iklim," tuturnya.

Baca Juga: Aktivis yang Kampanye KTT G20 Bali Diintai hingga Diintimidasi, PVRI: Tak Boleh Ada Pembiaran Terhadap Kekerasan!

Penguntit itu, kata Kania, selalu memantau tim pesepeda Greenpeace. Mereka menyadari kehadiran penguntit itu ketika mereka masih berada di Blora untuk menemui warga suku Samin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI