"TNI AU telah menahan empat prajurit, yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan, untuk dimintai keterangan dan penyidikan lebih lanjut. Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku," kata Indan kepada wartawan, Selasa (11/22/2022).
Indan menyebut Prada Indra merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat, Makoopsud III Biak, Papua. Prada Indra dilaporkan meninggal dunia di RS Lanud, Manuhua, Biak, Papua, pada Sabtu (19/11/2022).
Peti Jenazah Indra Digembok
Pihak keluarga Prada Indra merasa janggal atas kabar kematian tersebut. Pasalnya, kabar kematian itu hanya diketahui melalui pesan WhatsApp yang mengatasnamakan Kolonel Adm Veradiyanto. Namun, dalam pesan WA tersebut tidak disebutkan penyebab kematian Prada Indra.

"Jadi WhatsApp itu hanya dikasih tau meninggal, tidak dikasih tahu sebabnya," tutur keluarga korban saat dihubungi, Selasa (22/11/2022).
Pada Sabtu (19/11/2022) sekitar pukul 19.00 WIB, pihak keluarga menerima kedatangan peti berisikan jenazah Prada Indra, dan diantar oleh perwakilan atasannya atas nama Mayor Adm Triyanto.
Peti tersebut dikirimkan langsung dari Biak Papua menggunakan pesawat komersil ke rumah pihak keluarga di Karawaci, Kota Tangerang, Banten.