Tak habis akal, Rudolf kemudian meminta Icha untuk menelepon saudaranya, dengan maksud untuk meminjam uang saudaranya yang bantinya akan kembali ditransfer ke rekening Rudolf.
“Telepon saudara lo, pinjam sama dia. Kalo m-bankingnya sudah gak error kan lo bisa ganti,” kata penyidik menirukan kata-kata Rudolf.
Akan tetapi Icha saat itu menolak permintaan Rudolf. Icha berdalih jika saudaranya sedang tidak punya uang.
Rudolf sempat iba terhadap Icha. Apalagi dalam misi pembunuhannya, Icha bukan target utamanya. Target utama Rudolf merupakan rekan Icha, yang saat itu gagal dibujuk Rudolf untuk ikut ke apartemen.
Rudolf sempat membuka ikatan di tangan Icha, setelah Icha berjanji tidak akan macam-macam terlebih berteriak meminta pertolongan.
Namun saat ikatan itu dibuka, Icha malah berteriak dan berusaha melakukan perlawanan. Sehingga Rudolf sempat menutup mulut Icha dengan tanggannya.
Saat itu, salah satu jemari Rudolf juga sempat digigit oleh Icha. Buntutnya, tamparan keras mendarat di pipi Icha, hingga hidungnya mengeluarkan darah.
Icha kemudian tewas di tangan Rudolf. Saat itu Rudolf mencekik leher Icha. Rudolf juga membekap wajah Icha dengan bantal hingga akhirnya ia benar-benar tewas di tangan orang yang mengaku sebagai sahabatnya.
Kelakuan bengis Rudolf dipicu oleh kecemburuan sosial terhadap Icha, H, dan S. Dahulu Rudolf, Icha, H dan S merupakan berteman baik. Namun lantaran salah satu hal, hubungan mereka merenggang hingga akhirnya bermusuhan.
Rudolf yang merasa kecewa kemudian berencana menghabisi mereka. Barulah pada Senin (17/10/2022) aksi Rudolf terlaksana.