Keberadaan Meikarta juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah defisit perumahan (backlog).
Dalam Meikarta, Lippo Group akan membangun ribuan unit apartemen. Bukan hanya itu, Lippo juga akan membangun International Exhibition and Convention Center dengan kapasitas 200 ribu orang. Jumlah kapasitas Meikarta itu pun jauh lebih besar ketimbang Jakarta Convention Center (JCC) yang hanya bisa menampung 15 ribu orang.
Walau terletak di kawasan industri Cikarang, Meikarta bukan merupakan kawasan berpolusi. Hal ini karena Meikarta disebut sengaja dibangun dengan mengutamakan kesehatan dan koneksi dengan alam. Dalam janjinya, Meikarta akan menjadi apartemen asri dan modern di Indonesia.
Dirancang Mempermudah Transportasi
Pembangunan Meikarta pun tidak asal-asalan karena dirancang oleh konsultan arsitektur dan desain internasional DP Architects yang berbasis di Singapura. Pembangunan infrastruktur transportasi di Meikarta dirancang dengan "4 layers of coherent internal road network". Hal itu berarti Jalur jalannya dibuat bertingkat sehingga kendaraan bisa bebas bergerak ke arah yang dituju tanpa harus terhalang kemacetan.
Bukan hanya itu, Meikarta mengembangkan penataan kota dengan sistem grid sehingga lajur jalan yang dibuat pun lebar. Jalan-jalan di Meikarta akan memiliki 6 lajur (30 meter), 8 lajur (48 meter), dan 10 lajur (60 meter).
Konsep Meikarta tersebut mengingatkan konsep kota New York yang mengenal avenue sebagai ikon jalan yang sangat nyaman bagi pengguna jalan maupun penghuni kota. Dengan lajur jalan seperti itu akan memudahkan pergerakan kendaraan saat berpapasan atau ketika putar balik.
Lebar jalan sebuah kota dengan aturan yang dibuat seperti itu tentu akan menjadikan penghuni yang tinggal di Meikarta menjadi mudah melakukan pergerakan. Kelancaran itu juga berpengaruh pada roda perekonomian.
Kontributor : Trias Rohmadoni