Jejak Kasus Pencabulan Kiai Fahim: Janji Jongkok Telanjang, Jadi Tersangka, Ditinggal Pengacara

Minggu, 29 Januari 2023 | 12:33 WIB
Jejak Kasus Pencabulan Kiai Fahim: Janji Jongkok Telanjang, Jadi Tersangka, Ditinggal Pengacara
Kiai Fahim pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 di Jember, Jawa Timur, diduga menjadi pelaku pencabulan terhadap belasan santri dan 4 ustazah. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Fahim mengakui aktivitas di studio itu terkadang sampai malam namun tidak sampai pagi seperti yang ditudingkan. Ia juga menjelaskan alasan melengkapi finger print di pintu studio. 

"Aktivitas pondok ini sampai jam 11 malam, setelah itu istirahat. Jadi nggak benar kalau sampai pagi. CCTV demi keamanan studio, demikian juga finger print, tapi finger print-nya sudah rusak," ujar Fahim.

Fahim ancam tuntut balik

Fahim mengatakan tuduhan itu sudah membawa-bawa nama baik kiai dan merusak citra pondok pesantren sehingga harus dibuktikan di depan hukum.

Ia mengaku sudah menyiapkan langkah untuk melakukan tuntutan balik. Selain itu Fahim bahkan menyebut bahwa Himmatul telah ia talak (cerai).

"Kalau nama baik saya yang dihancurkan, dibikin busuk sekalipun, saya nggak masalah. Namun ini sudah membawa nama baik kiai dan pesantren, maka saya tidak boleh mundur. Saya harus membela mati-matian, saya akan tuntut ini semua sampai siapa yang masuk penjara, dia atau saya," tegasnya.

Siap jalan jongkok telanjang jika terbukti

Fahim juga mengaku siap jalan telanjang dari Jember ke Jakarta jika tuduhan selingkuh dan pencabulan yang diarahkan ke padanya terbukti. Hal itu diungkap Fahim karena ia meyakini semua tuduhan tersebut adalah fitnah.

"Saya bertaruh, kalau benar mereka ini punya bukti, seperti rekaman video atau apalah ya, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat. Saya bersumpah, saya berani seperti itu," ujar Fahim.

Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pencabulan Kiai Fahim: Penyidik Dengarkan Suara Desahan, Pengacara Mundur

Bukan hanya itu Fahim menegaskan bahwa ia sudah terbiasa kehidupannya dibuat tidak nyaman oleh orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI