"Kalau nama baik saya yang dihancurkan, dibikin busuk sekalipun, saya nggak masalah. Namun ini sudah membawa nama baik kiai dan pesantren, maka saya tidak boleh mundur. Saya harus membela mati-matian, saya akan tuntut ini semua sampai siapa yang masuk penjara, dia atau saya," tegasnya.
Siap jalan jongkok telanjang jika terbukti
Fahim juga mengaku siap jalan telanjang dari Jember ke Jakarta jika tuduhan selingkuh dan pencabulan yang diarahkan ke padanya terbukti. Hal itu diungkap Fahim karena ia meyakini semua tuduhan tersebut adalah fitnah.
"Saya bertaruh, kalau benar mereka ini punya bukti, seperti rekaman video atau apalah ya, saya berani jalan jongkok dari Jember ke Jakarta telanjang bulat. Saya bersumpah, saya berani seperti itu," ujar Fahim.
Bukan hanya itu Fahim menegaskan bahwa ia sudah terbiasa kehidupannya dibuat tidak nyaman oleh orang lain.
"Dan untuk (tuduhan perselingkuhan dan pencabulan) ini, saya anggap sebagai promosi saya, biar dianggap kayak artis," ujarnya.
Ponpes digeledah polisi
Pihak kepolisian mendatangi dan menggeledah sejumlah ruangan di Ponpes Al Djaliel 2, Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember pada Senin (9/1/2023).
Sejumlah petugas Sat Reskrim Polres Jember langsung melakukan olah TKP. Pantauan di lokasi, petugas yang datang disambut Fahim.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Pencabulan Kiai Fahim: Penyidik Dengarkan Suara Desahan, Pengacara Mundur
Petugas naik ke lantai 2 bangunan ponpes. Mereka terlihat masuk ke salah satu ruangan yang ada di lantai 2 bangunan ponpes.
Namun ketika itu kepolisian enggan menjelaskan secara detail apa yang dilakukan petugas di ruang itu. Mereka hanya menegaskan telah menyita barang bukti yang diperlukan.
Fahim jadi tersangka kemudian ditahan
Fahim diperiksa dengan statusnya sebagai tersangka pada Senin (16/1/2023) sore hingga Selasa (17/1/2023) dini hari. Ia dicecar 84 pertanyaan terkait kasus pencabulan santriwati. Usai menjalani pemeriksaan, Fahim resmi ditahan.
Setelahnya kepolisian mengungkap jumlah korban dugaan pencabulan Kiai Fahim berjumlah 4 orang. Namun mereka enggan menyebutkan inisial dan status korban.
Selain itu penyidik juga sudah mengamankan 10 barang bukti yang berupa (rekaman) CCTV, HP, laptop serta beberapa barang yang berkaitan secara langsung di TKP. Fahim juga dikenakan pasal berlapis yakni UU Perlindungan Anak, UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan KUHP.