Deputi Bidang Pencegahan KPK Akui Belum Tahu Safe Deposit Box Milik Rafael Alun: Baru Dengar Saya

Jum'at, 10 Maret 2023 | 16:11 WIB
Deputi Bidang Pencegahan KPK Akui Belum Tahu Safe Deposit Box Milik Rafael Alun: Baru Dengar Saya
Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan. [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Bidang Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengaku baru mendengar safe deposit box yang dimiliki mantan pejabat pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun.

Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap, Rafael Alun memiliki safe deposit box yang diduga berisi puluhan miliar rupiah.

"Nggak komentar. Baru dengar saya juga," kata Pahala di Kementerian PANRB, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Dia mengatakan, bakal memastikan informasi itu, termasuk kabar yang menyebut Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang sudah mengetahuinya.

"Nanti lah saya cek lagi," ujarnya singkat.

Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana membenarkan Rafael Alun memiliki safe deposit box salah satu bank BUMN.

"Ya (benar Rafael Alun menyimpan uang di safe deposit box)," kata Ivan dikonfirmasi wartawan Jumat (10/1/2023).

Terbaru Ivan menyebut, uang tersebut diduga hasil suap.

"Dugaan hasil suap," kata Ivan.

Baca Juga: Pakai Nama Istri, KPK Setor 134 Nama Pegawai Pajak Pemilik Saham di 280 Perusahaan ke Kemenkeu: Tolong Ditindaklanjuti!

Dia belum menjawab, apakah nantinya dugaan itu akan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung atau Polri.

"Masih dalam proses di PPATK," kata Ivan.

Belum diketahui secara pasti pecahan uang tersebut. Namun diduga berbentuk pecahan mata uang asing. Sebab menurut Ivan, mata uang rupiah tidak terlihat dalam safe deposit box milik Rafael.

"Enggak keliatan rupiahnya," sebut Ivan.

Blokir 40 Rekening Rafael Alun

PPATK telah melakukan pemblokiran terhadap 40 rekening Rafael Alun dan keluarganya. Di dalam rekening itu PPATK menemukan nilai mutasi mencapai Rp 500 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI