Suara.com - Longsor terjadi di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Selasa (14/3/2023) malam. Dikarenakan lokasinya yang dekat dengan rel mengharuskan sejumlah perjalanan Kereta Api Indonesia (KAI) dihentikan.
Terlebih rel di dekat lokasi longsor juga dilaporkan menggantung. Dampak dari peristiwa itu, terdapat belasan korban dan dua diantaranya meninggal dunia. Hal ini dapat diketahui selengkapnya melalui fakta-fakta berikut.
1. Kronologi Longsor
Awalnya, longsor terjadi di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 23.30 WIB. Kejadian ini menimpa lima rumah warga yang berada di antara tebing rel kereta api Bogor-Sukabumi dan Sungai Cisadane. Mobil juga diketahui tak bisa melewati pemukiman tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan bahwa longsor tebingan rel kereta terjadi setelah hujan deras. Tim gabungan yang juga melibatkan TNI dan Polri pun mulai melakukan evakuasi.
Lokasi longsor itu sendiri berada di gang kecil padat penduduk yang berjarak 1 kilometer dari Jalan kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR). Pemukiman ini juga berada beberapa meter di bawah rel kereta api dan di pinggir Sungai Cisadane.
2. Ada Korban Jiwa
Dalam peristiwa ini, 17 orang menjadi korban. Saat dilakukan pencarian pada malam hari, dua dari enam orang yang tertimbun dinyatakan tewas. Sisanya masih dievakuasi hingga kini, sedangkan 11 orang lainnya selamat.
Adapun korban yang selamat kebanyakan anak-anak. Berikut rinciannya, yaitu Edi Kusmayadi (60), Engkos (60), Faldy (20), Fany (9), dan (40), Irin (35), Al Mira (8), Misbah (35), Dita (34), Rifal (9), dan Arsa (2).
Baca Juga: Mayat Mutilasi Dalam Koper Merah Bikin Gempar Warga Bogor
Sementara, korban meninggal juga ada balita, yakni Al Fandy (2) dan satu orang dewasa, Mustopa (30). Lalu, korban yang masih dalam pencarian adalah Yuli (65), bayi M. Yusuf (8 bulan) yang merupakan anak dari Mustopa, Azzam (5) dan Cucum (50).
3. Kondisi Rel Menggantung
Longsor itu juga mengakibatkan rel kereta api Bogor-Sukabumi di KM 26+/7 berada dalam kondisi menggantung. Atas dasar ini, pihak Kapolresta Bogor meminta KAI agar tidak menggunakan jalur tersebut untuk beraktivitas.
"Ada rel kereta api yang menggantung akibat longsor. Kita komunikasikan dengan bagian Dalops kereta api untuk tidak digunakan sebagai jalur aktivitas kereta mulai hari ini," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Rabu (15/3/2023).
Adapun lokasi rel kereta yang menggantung berada di KM 26+/7 antara Stasiun Paledang dan Stasiun Batutulis, Kelurahan Empang, Kota Bogor. Di bawah tebing rel itu, tampak rumah-rumah warga yang tertimbun tanah dan batu akibat longsor.
4. Perjalanan KAI Dihentikan