Suara.com - Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet telah menggegerkan masyarakat Indonesia. Sosok dukun pengganda uang asal Banjarnegara, ternyata merupakan pembunuh berantai atau serial killer yang setidaknya telah menghabisi 11 nyawa korban.
Hal tersebut diketahui dari 11 mayat yang ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Banjarnegara pada Senin (3/4/2023) kemarin. Simak profil Mbak Slamet, dukun pembunuh 11 orang dan pengganda uang di Banjarnegara berikut ini.
Dukun pengganda uang
Profesi dan usaha yang dilakoni Mbah Slamet kurang jelas dan tidak diketahui banyak warga di desanya. Menurut keterangan sang kepala desa, Mahbudiono, Mbah Slamet dalam kesehariannya jarang kelihatan.
Hal itu karena rumah Mbah Slamet terletak di pinggiran dan bersebelahan dengan sungai, sehingga jauh dari warga yang lain dan orang-orang di sekitarnya juga cuek.
Sementara itu, mbah Slamet menguburkan korban-korban di sebuah ladang yang ternyata merupakan milik orang tuanya.
Modus Mbah Slamet
Mbah Slamet melancarkan aksi kejinya dengan modus mengiming-imingi korban keuntungan besar jika menggandakan uang di tempatnya. Misalkan korban setor uang Rp40 juta hingga Rp70 juta, Mbah Slamet berjanji akan menggandakan menjadi Rp5 miliar.
Alih-alih menempati janjinya, Mbah Slamet malah dengan keji membunuh korban. Ia kemudian mengubur korban di satu liang lahat yang terletak di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Baca Juga: Mirip Serial Killer Wowon, Mbah Slamet Bunuh 11 Orang Pakai Racun Potasium
Polisi telah melakukan penggalian untuk menemukan para korban Mbah Slamet sejak Senin (3/4/2023) siang.
Terbongkarnya kasus Mbah Slamet
Kasus serial killer ini terbongkar setelah seorang korban berinisial PO hilang. Keluarga sudah berusaha menghubungi PO sejak 24 Maret 2023, namun tidak ada jawaban. Akhirnya, keluarga PO memutuskan melaporkan kejadian ke polisi.
Sebelum hilang, PO mengabari bahwa dia sudah tiba di kediaman Mbah Slamet pada 23 Maret 2023. Saat itu, lewat pesan WhatsApp, PO meminta anaknya untuk menghubungi polisi bila dia tak ada kabar dalam beberapa hari ke depan.
PO mendatangi rumah Mbah Slamet untuk menagih uang Rp 70 juta yang dia serahkan untuk digandakan. Namun karena kesal terus ditagih, Mbah Slamet yang mengaku bisa menggandakan uang itu merencanakan membunuh PO dengan memberikan minuman beracun.
Korban Mbah Slamet berasal dari berbagai daerah