Berangkat dari kejadian tersebut, Teddy menilai bahwa ada desakan kepada para penyidik supaya Teddy terjerumus dalam kasus narkoba.
"Mengisyaratkan ada tekanan atau desakan dari pimpinan dalam tanda kutip, 'agar saya tersesat dalam kasus ini'," klaim Teddy.
Teddy akhirnya menarik benang merah bahwa terjadi perebutan jabatan di internal Polri yang ia sebut dengan 'Perang Bintang' disertai dengan upaya untuk menjerumuskan Teddy.
"Karena itu patutlah saya menarik suatu kesimpulan bahwa di internal Polri telah terjadi persaingan yang tidak sehat, atau adanya nuansa perang bintang," kata Teddy.
Singgung hasil survei
Demi mendukung klaimnya, Teddy juga menyertakan hasil survei indikator politik indonesia pada 27 November 2022.
Survei tersebut menghasilkan temuan berupa sebanyak 58,8% responden berpendapat bahwa adanya persaingan antar kelompok di dalam tubuh Polri yang tidak sehat.
"Dari persepsi Jaksa Penuntut Umum ini semakin menguatkan tesis bahwa saya memang dididik untuk dibinasakan dan pesanan atau industri hukum serta konspirasi itu benar-benar nyata dalam kasus ini," simpul Teddy.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: 155 Putra dan Putri di Purwakarta Ikuti Rikmin Calon Anggota Polri