"Komitmen NasDem yang tidak tergoyahkan dari awal itu adalah komitmen kami bersama-sama pak Jokowi dari tahun 2014, tahun 2019 dan komitmennya bersama pak Jokowi sampai selesai masa tugasnya dengan baik," tuturnya.
Karena komitmen NasDem dengan pemerintahan Jokowi hanya akan dipegang hingga akhir masa tugas, maka menurut Johnny kondisinya akan berubah pada 2024.
"Setelah 2024 ke sana, itu kan lain soal," ucapnya.
Manuver Jokowi
Absennya Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh dalam pertemuan ketua umum parpol pro pemerintah bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) lalu dianggap semakin memperlihatkan manuver Jokowi.
Penggiat media sosial, Jhon Sitorus menilai Surya Paloh tengah merasakan nasib apes menjelang Pilpres 2024.
Jhon melihat kalau meskipun bagian dari koalisi pemerintahan, namun NasDem seperti sudah tidak dianggap sama sekali.
"Kasihan betul partai Nasdem. Ada tapi nggak dianggap," kata Jhon dikutip Kamis (4/5/2023).

Menurut John, Jokowi tidak bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dengan menendang menteri dari Partai NasDem. Namun, mantan Wali Kota Solo itu dinilai John memiliki cara sendiri untuk memperlakukan Surya Paloh dan partainya.
Baca Juga: Hasil Survei: Dianggap Penerus Jokowi, Prabowo Diprediksi Menang Dua Putaran di Pilpres
"Jalan catur Jokowi kembali menyiksa sang lawan. Tidak mereshuffle Nasdem, tetapi juga tidak menganggap Surya Paloh," ucapnya.