Ketua MUI Indramayu, KH M Syatori turut mengecam Ponpes Al Zaytun usai pemimpinnya, Panji Gumilang menyebut bahwa Al Quran hanya karangan Nabi Muhammad. Ia lantas menyimpulkan bahwa ajaran di sana menyimpang dari syariat Islam.
Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti pendidikan di ponpes tersebut. Syatori kemudian meminta pemerintah daerah bisa ikut turun tangan. Sebab, polemik yang terjadi di Al Zaytun menurutnya sangat meresahkan hingga membuat gaduh publik.
Habib Muhammad Rizieq Shihab turut buka suara soal kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun. Menurutnya, hal itu telah melenceng dari ajaran syariat Islam. Kritik ini ia sampaikan saat bertausyiah yang diunggah kanal Youtube IBTV pada Kamis (22/6/2023).
Habib Rizieq mengatakan bahwa Al Zaytun seharusnya dilarang di Indonesia. Sebab, di sana diajarkan untuk memiliki ijtihad berbeda dengan pemerintah, membiarkan santri laki-laki dan perempuan tercampur saat melakukan salat Jumat serta menyanyikan salam Yahudi.
"Yang dilarang mestinya pesantren yang mengajarkan salam yahudi. Yang mesti dilarang itu pesantren yang ngadain Jumat campur perempuan sama laki," kata Habib Rizieq.
Ia juga menyinggung soal Al Zaytun yang menggelar salat Jumat dengan menaruh kursi di shaf depan dan menaruh perempuan di bagian tersebut. Belum lagi, non muslim yang diperbolehkan salat bahkan di shaf paling depan. Habib lantas menyebut itu sebetulnya masjid atau gereja.
Habib Rizieq menambahkan, jika yang seharusnya dilarang oleh pemerintah adalah pesantren yang secara syariat dan kaidah bertentangan dengan ajaran Islam. Ia lantas mengaku heran mengapa pemerintah malah melarang eksistensi Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Hewan Kurban Tidak Disembelih di Ponpes Al Zaytun, Ternyata Begini Ajaran Nyeleneh Panji Gumilang
"Yang begini (ponpes bertentangan dengan Islam) mesti dilarang tidak? Perlu ditutup tidak? Harus ditutup tidak? Yang dibubarin (malah) FPI. Kacau...kacau...," sindir Habib Rizieq.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti