Gejala dan Penyebab Penyakit Antraks, Ditularkan dari Hewan Ternak!

Aulia Hafisa Suara.Com
Jum'at, 07 Juli 2023 | 13:45 WIB
Gejala dan Penyebab Penyakit Antraks, Ditularkan dari Hewan Ternak!
Penyebab Penyakit Antraks (Whatdiseases)

Suara.com - Baru-baru ini, kasus antraks kembali terdeteksi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah tiga warga dinyatakan meninggal pada Selasa, 4 Juli 2023. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah mencatatkan temuan penyakit yang ditularkan dari hewan ternak ke manusia itu pernah terjadi di Gunungkidul pada tanggal 21 Mei sampai 27 Juni 2019. Lantas, apa penyebab penyakit antraks ini? 

Menurut situs resmi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, istilah antraks ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu bara. Penyakit antraks bersifat menular akut pada hewan dan manusia yang diakibatkan oleh bakteri Bacillus anthracis, di mana serangan bakteri paling sering ditemukan pada hewan pemakan tumbuhan (herbivora) liar maupun ternak.

Hewan ternak bisa terinfeksi antraks jika meminum air atau pakan terkontaminasi spora Bacillus anthracis. Ternak penderita dengan mudah menulari ternak lain melalui cairan (eksudat) yang keluar dari tubuh, di mana cairan itu kemudian bisa mencemari tanah dan menjadi sumber munculnya wabah pada manusia.

Penyebab Penyakit Antraks

Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, di mana bakteri ini hidup dan berkembang biak di tubuh hewan maupun manusia yang terinfeksi. Selain itu, bakteri ini juga dapat membentuk fase spora. Jika spora tersebut terkena oksigen maka bisa hidup dan bertahan lama pada media tanah.

Manusia bisa dengan mudah tertular penyakit antraks jika terkena kontak dengan hewan yang sakit atau mempergunakan produk dari hewan yang sakit tersebut (misalnya kulit atau bulunya). Namun, tidak semua orang dengan begitu mudahnya rentan tertular bakteri ini, karena antraks lebih rentan dialami oleh beberapa orang tertentu, seperti:

  • Peternak
  • Dokter hewan
  • Orang yang bekerja di tempat pengolahan daging
  • Pasukan militer yang rentan terpapar bioterorisme.

Jika penderita terpapar bakteri antraks dari hasil kontak dengan hewan yang sakit, pada umumnya gejala antraks yang terjadi adalah berupa gangguan pada kulit. Gejala ini biasanya akan muncul 1–7 hari setelah bersentuhan dengan hewan yang sakit.

Pada kulit, akan muncul luka terbuka atau lecet yang terasa gatal dan dalam waktu singkat, luka itu menjadi borok yang bernanah. Luka ini biasanya timbul di kulit lengan, kepala, atau leher. Luka yang berat pada kulit juga bisa menyebabkan kelenjar getah bening di sekitarnya membengkak. Luka dan borok di kulit akibat antraks ini bisa berlangsung selama dua minggu, sebelum akhirnya berubah menjadi jaringan parut yang akan menimbulkan bekas luka permanen di kulit.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Baca Juga: Fakta-fakta Antraks di Gunungkidul: 3 Warga Tewas, Kuburan Sapi Digali untuk Dikonsumsi Dagingnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI