5 Fakta Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Lumajang, Tewaskan Satu Keluarga

Farah Nabilla Suara.Com
Sabtu, 08 Juli 2023 | 16:12 WIB
5 Fakta Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Terjang Lumajang, Tewaskan Satu Keluarga
Petugas memantau aliran lahar dingin Gunung Semeru yang debitnya mengalami peningkatan di Lumajang, Jumat (7/7/2023). [ANTARA/HO-BPBD Lumajang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (7/7/2023). Berdasarkan data BPBD Jatim, ada lima daerah yang terdampak bencana ini. Mulai dari Desa Sidomulyo, Desa Pronojiwo, Desa Jugosari, Desa Kloposawit, hingga Desa Tumpeng.

Hujan deras memang sempat terjadi di Lumajang pada hari itu. Ditambah adanya getaran di Gunung Semeru hingga membuatnya masuk ke dalam status siaga atau level 3. Adapun informasi selengkapnya seputar banjir lahar dingin Semeru bisa diketahui melalui kelima faktanya berikut ini.

1. Kronologi Kejadian

Awalnya, ada getaran banjir di Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang yang terekam seismograf atau alat pengukur dan pencatat gempa bumi. Saat itu, terdapat empat kali getaran dalam kurun waktu 5-6 jam akibat lahar dingin dari Gunung Semeru.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Liswanto pun menyebut pihaknya mencatat bahwa pada waktu pengamatan pada Jumat (7/7/2023). Di mana menunjukkan ada empat kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 28-40 mm selama 5-6 jam.

Kemudian, selama 24 jam, seismograf juga merekam 57 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12-22 mm selama 45-155 detik. Tak hanya itu, ada pula sembilan kali gempa guguran dengan amplitudo 4-13 mm dengan kurun waktu 37-62 detik.

Atas dasar itu serta cuaca hujan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Semeru berstatus siaga. Di mana masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sepanjang Besuk Kobokan, yang terletak 13 km dari pusat erupsi.

Lalu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Alasannya karena kemungkinan ada perluasan awan panas serta aliran lahar. Benar saja, air sungai yang meluap membuat lahar dingin Semeru pun membanjiri daerah sekitar.

2. Ratusan Korban Mengungsi

Baca Juga: Update Terbaru, Jumlah Pengungsi Bencana Banjir Lahar Dingin di Lumajang Bertambah Menjadi 493 Orang

Jumlah pengungsi banjir lahar dingin Semeru, melansir ANTARA, Sabtu (8/7/2023), sebanyak 393 jiwa. Mereka saat ini berada di sejumlah titik pengungsian, seperti Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, hingga Desa Pasrujambe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI