Walau banyak kontroverasi mencuat, namun Nikuba malah diklaim mendapat atensi dari mancanegara. Temuan alat ini dapat kesempatan dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrik otomotif asal Italia. Nikuba ini kabarnya sampai membuat perusahaan Italia penyedia energi untuk supercar Lamborghini-Ferrari tertarik.
Aryanto Misel dan tim berangkat ke Milan pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni 2023.
Di tengah kehebohan Nikuba 'go internasional', muncul pernyataan Aryanto Misel tak butuh pemerintah untuk mengembangkan karyanya. Aryanto mengungkap alasannya karena kecewa pada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini .
"Saya tidak butuh mereka (pemerintah), saya sudah dibantai habis, tidak mau," ucap Aryanto Misel penemu Nikuba dikutip dari akun Undercover.
Aryanto berkeinginan mendanai risetnya lewat kerjasama dengan pihak asing yang memang tertarik atas temuan Nikuba. Dari sana dia mau mendanai sendiri pengembangan riset tanpa bantuan siapapun. Aryanto berencana menawarkan Nikuba dengan harga Rp15 miliar.
Tanggapan BRIN
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menanggapi pernyataan penemu Nikuba yang mengatakan tidak butuh pemerintah untuk mengembangkan karyanya. Dia memastikan bahwa pihaknya akan menggelar konfrensi pers untuk menanggapi pernyataan Aryanto Misel itu.
Handoko menyampaikan bahwa pihaknya tidak dalam posisi memberi pengakuan soal suatu temuan ketika disinggung ketertarikan negara lain pada Nikuba. Meski demikian, dia menegaskan bahwa BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi. Selain itu Handoko mengingatkan dalam ranah sains diperlukan kehati-hatian hingga sebuah temuan dapat dibuktikan secara saintifik.
Kontributor : Trias Rohmadoni